"Bapak, besok jadi puasa?" kata si sulung padaku.

"Iya mas, nanti malam kita mulai tarawih."

"Yess...aku suka nanti malam tarawih. ada mercon dan kembang api kan, Pak?" sergahnya.

"Hmmmmm..... ya nanti kalo ada kita tinggal ikut melihat aja mas." Kucoba menjelaskan.

Percakapan singkatku dengan si sulung. Saat ini usianya 6 tahun dan duduk di bangku taman kanak-kanak. sejak beberapa minggu terakhir dia selalu menanyakan kapan dimulainya puasa ramadan. Binar kebahagiaan tentunya bagi kami ketika dia terlihat semangat menyambut Ramadan. Di sekolah, bu guru menyampaikan bahwa seluruh murid di RA disarankan untuk berlatih puasa. Hal itu semakin memantik semangatnya untuk berpuasa. Sebagai orang tua harus merespons positif semangat anak berpuasa. Pendidikan agama itu mudah dicerna dengan bahasa sederhana. Mengenal Ramadan dengan segala rutinitasnya.

Sahur menjadi momen yang harus dipersiapkan dengan baik. Tidak sekadar rutinitas makan di waktu sahur tetapi menyampaikan pengertian tentang arti penting sahur. Tidak kalah penting juga adalah mengondisikan anak agar mau bangun untuk sahur serta menjaga "mood" mereka agar mau makan di saat kantuk masih melanda.

"Mas mau menu apa untuk sahur?" kataku menjelang senja.

"Lele." jawabnya singkat.

"Ayokklah gass kita beli sekarang..hehe."

"Tapi sekalian beli es krim ya." pintanya.

"Oke siap."

Bagi orang tua, sahur bisa saja menjadi aktivitas yang biasa saja tetapi anak-anak yang sedang belajar mengenal puasa, sahur harus dikemas menarik. Menyampaikan kepada mereka tentang pentingnya dan manfaat sahur dalam bahasa sederhana. Misalnya, sahur itu untuk mengisi energi di pagi hari seperti mobil yang harus mengisi bahan bakar sebelum dibawa bepergian. Agar perjalanan sampai di tujuan maka pastikan BBM terisi cukup.

Tak kalah pentingnya adalah memberikan motivasi agar anak mau menjalani dengan senang hati. Misalnya, Kalau si buah hati mau bangun sahur dengan mudah tanpa rewel nanti sore hari kita coba deh beli makanan di kedai yang baru itu. Di sana ada beberapa menu kesukaan yang enak. Sedikit memanjakan tapi dengan tujuan baik insyaallah tidak akan berefek tidak baik. Hal itu juga bisa diwujudkan dalam tantangan kecil. Sebagai contoh, Bapak akan membelikan kembang api nanti sore jika si buah hati mau sahur dan berpuasa hingga dhuhur tiba.

Beberapa tips singkat secara rinci agar sahur dan puasa dapat kita kenalkan kepada si buah hati.

Demikian tips singkat agar si buah hati mengenal sahur dan puasa yang asyik dan menyenangkan.

Tabik. ;)