Irlidiya

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Sakit yang Tak Terasa (Bag.3)

Eno mengamalkan doa-doa dari ust Adi Hidayat, doa dari Zaidul Akbar, dan doa-doa lainnya. Ia menginsumsi obat-obatan herbal.

Selama ini ia berusaha menyembunyikan hal ini pada siapa saja termasuk pada ibunya. Tapi perasaan seorang ibu tak bisa dibohongi. Setiap kali ibunya menghubungi Eno ibunya menggunakan video call whatsapp. Ibunya mulai curiga dengan penampilan Eno yang semakin hari semakin kurus.

Beberapa bulan terakhir pipinya memang tampak tirus. Ibu Eno kian mencemaskan keadaan dirinya. Inilah yang tak diinginkan Eno, membuat ibunya khawatir berlebihan.

Ia mulai pasrah...diserahkan semua hanya pada-Nya. "Toh tubuh ini adalah milik-Nya", Dia akan mengambil nyawa ini kapan saja ia mau, bisik Eno. Bukankah orang yang meninggal karena sakit perut dijamun masuk syurga? Ia berusaha menghibur dirinya. Ia kemudian rajin membaca, mencari beberapa referensi.

Satu hal yang selalu menguatkannya ketika ia membaca al-quran dan merenungi maknanya. Salah satu ayat yang ditemukan, setiap manusia telah ditentukan ajalnya. Ia berusaha menjalani hidup sesuai keinginan-Nya. Kadang ia merenung, apa yang salah pada dirinya. Dosa apa yang telah ia lakukan. Apa sebenarnya hikmah dari semua ini?"

Kota Daeng, 21 Juli 2020

#MenulisituIbadah

#Tagur_90Hari

#Hari_92

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post