Tahajud Rinduku
Yanti, seorang guru yang mengajar Matematika di Pontianak menikmati kehidupannya sebagai pengajar. Mengajar di sana sini, bersenda gurau dengan anak muridnya. Hidupnya bahagia bersama teman dan keluarga tercinta. Turbulensi mulai terjadi ketika Yanti memantapkan diri menikah dengan pilihan hatinya. Tak disangka berakhir memilukan. Yanti menemukan jalan mendekat kembali ke Allah dalam sujudnya di Tahajud. Setelah kondisi membaik Yanti kembali menghadapi cobaan hidup yang lebih berat. Dalam sujudnya dia terus mendekatkan diri kepada Allah.
Buku ini bercerita tentang kisah seorang guru yang berusaha menggapai cita dan kandas di perjalanan. Di dalamnya kita bisa merasakan nuansa yang silih berganti. Kemanisan hidup, kedukaan, kebahagiaan seorang ibu, hingga kepasrahan total. Buku ini mengajarkan kita untuk memasrahkan segala urusan kepada Yang Kuasa. Layaknya gelombang , Tahajud Rinduku mampu menghadirkan dua amplitudo lembaran kisah hidup. Sesuatu yang jarang dilakukan penulis lain.
Sukses saya dibuat menangis membacanya. Mengapa? Karena buku ini menceritakan kisah oang biasa yang mungkin senang, mungkin rapuh, penuh kekurangan namun mendapat kekuatan. Kekuatan yang bersumber dari kepasrahan kepada Allah. Untuk Anda yang sedang diliputi kesedihan cobalah membaca buku ini. Anda akan merasa tidak sendiri dan merasa semakin dekat ke Illahi.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar, terimakasih bu Irma, di tangan yang dingin resensi buku saya jadi penuh makna, semoga menginspirasi dan bermanfaat, Untuk bu Irma sukses terus dalam berkarya ....
Sama-sama bu Endang. Bahasanya mengalir. Saya suka. Namun yang paling suka adalah kalau kita sedah sedih lalu kita baca ini kita jadi diingatkan untuk memasrahkan segala urusan kepadaNya. Terima kasih untuk inspirasinya
Resensi menarik. Salam literasi.
Mantap...
Sujud, bentuk kepasrahan pada Sang Pencipta. Sukses selalu dan barakallah fiik
Terima kasih bu