Tindak tutur dan konsep-konsep yang relevan
MAKALAH
TINDAK TUTUR DAN KONSEP-KONSEP YANG RELEVAN
Untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Pragmatik
Dosen Pengampu : Irma Arifah,M.pd.
Disusun oleh:
Irma Robi'atunikmah (2188201010)
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
(STKIP-PGRI) TRENGGALEK
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul " Tindak Tutur dan Konsep-Konsep yang Relevan"
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pragmatik. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan pengetahuan mengenai Tindak Tutur dan Konsep-Konsep yang Relevan. Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Irma Arifah, M.Pd. selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Pragmatik.
Saya menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Trenggalek, 11 April 2023
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Tindak Tutur.........................................................................................................2
2.2 Hakikat Tindak Tutur.......................................................................................................... 2
2.3 Pengertian Ti dak Tutur macam,konsep............................................................................3
2.4 Fungsi Tindak Tutur...............................................................................................................3
2.5 Macam-macam Tindak Tutur...........................................................................................3
2.6 Konsep Tindak Tutur............................................................................................................4
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan 4
3.2 Saran 4
DAFTAR PUSTAKA 4
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tindak tutur terdapat dalam komunikasi bahasa. Tindak tutur merupakan produk dari suatu ujaran kalimat dan merupakan satuan terkecil dari komunikasi bahasa yang menentukan makna dari kalimat. Seorang penutur yang ingin mengemukakan sesuatu kepada mitra tutur, maka yang ingin dikemukakan itu adalah makna atau maksud kalimat. Cara menyampaikan makna atau maksud, penutur menuangkannya dalam wujud tindak tutur. Tindak tutur yang akan dipilih sangat bergantung pada beberapa faktor. Maksud dalam tindak tutur perlu dipertimbangkan berbagai kemungkinan tindak tutur sesuai dengan posisi penutur, situasi tutur dan kemungkinana struktur yang ada dalam bahasa itu. Penutur cenderung meggunakan bahasa seperlunya dalam berkomunikasi. Pemilihan bahasa oleh penutur lebih mengarahkan pada bahasa yang komunikatif. Melalui konteks situasi yang jelas suatu peristiwa komunikasi dapat berjalan dengan lancar.
Tindak tutur (specch act) adalah gejala individual yang bersifat psikologis dan berlangsungnya ditentukan oleh kemampuan bahasa si penutur dalam menghadapi situasi tertentu (Chaer dan Leoni Agustina, 1995: 65). Manusia dalam kegiatan sehari-hari menggunakan bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi, artinya, semua kegiatan yang dilakukan manusia tidak dapat dipisahkan dari bahasa. Bahasa lisan dan tulisan sebagai bentuk penyampaian komunikasi verbal digunakan manusia untuk berkomunikasi dan menyampaikan maksudnya. Bentuk komunikasi lainnya adalah komunikasi nonverbal yang disampaikan melalui sikap seseorang serta simbol-simbol yang terbentuk secara konvensional.
Tindak tutur dalam ujaran suatu kalimat yang merupakan penentu makna kalimat itu, namun makna suatu kalimat tidak ditentukan oleh satu-satnya tindak tutur seperti yang berlaku dalam kalimat yang sedang diujarkan, tetapi kemungkinan untuk menyatakan secara tepat apa yang dimaksud oleh penuturnya.
Rumusan Masalah
Apakah pengertian dari Pragmatik?
Jelaskan tetkait Hakikat Tindak tutur !
Apakah yang dimaksud dengan Tindak Tutur?
Sebutkan fungsi dari Tindak Tutur!
Aoasajakag Macam-macam tindak tutur dalam pragmatik?
Sebutkan Konsep dari Tindak Tutur!
Tujuan
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pragmatik
Untuk mendeskripsikan tentang Pragmatik
Untuk mengetahui Hakikat Tindak Tutur
Untuk mendiskripsikan Tindak Tutur
Untuk mengetahui apa itu Fungsi dari tindak tutur
Untuk mengetahui macam-macam tindak tutur
Untuk mengetahui Konsep tindak tutur
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN PRAGMATIK
Pragmatik adalah studi tentang maksud penutur. Tipe studi ini perlu melibatkan penafsiran tentang apa yang dimaksudkan orang didalam suatu konteks khusus dan bagaimana konteks itu berpengaruh terhadap apa yang dikatakan. Diperlukan suatu pertimbangan tentang bagaimana cara penutur mengatur apa yang ingin mereka katakan yang disesuaikan dengan orang yang mereka ajak bicara dimana, kapan dan dalam keadaan apa (Auzar, 2019).
Kajian pragmatik tidak lepas dari konteks yang harus diperhatikan. Konteks-konteks tersebut antara yakni terdapat dua orang yang melakukan kegiatan tindak tutur. Kedua orang tersebut ialah penutur dan lawan tutur. Seseorang mampu membedakan peristiwa pragmatis yang mengkaji makna dalam hubungannya dalam situasi ujar dan mampu mengetahui kondisi tuturan (Praptiwi, 2020).
Peristiwa tutur merupakan gejala sosial, sedangkan tindak tutur merupakan gejala individual, dan berlangsungnya ditentukan oleh kemampuan berbahasa penutur dalam menghadapi situasi tertentu. Peristiwa tutur banyak dilihat pada makna/arti tindakan dalam tuturanya. Tindak tutur dan peristiwa tutur adalah dua gejala yang terjadi pada suatu proses yaitu proses komunikasi (Nasution, 2021).
HAKIKAT TINDAK TUTUR
Pada hakikatnya setiap tuturan itu memiliki makna dan tujuan tertentu, tidak hanya ujaran semata tetapi sesuatu ungkapan yang menginginkan reaksi dari seseorang yang menerimanya dan berkeinginan yang menerima dapat memberikan tindakan melalui sebuah tuturan. Tindakan-tindakan yang ditampilkan melalui tuturan biasanya disebut dengan tindak tutur. “Tindak bahasa atau tindak tutur adalah bagian dari peristiwa tutur (Speech event) yang merupakan fenomena aktual dalam situasi tutur”. “Teori tindak tutur meliputi fungsi dan pemakaian bahasa jadi dalam arti yang luas, kita dapat mengatakan bahwa tindak tutur adalah segala tindak yang kita lakukan melalui berbicara dan segala yang kita lakukan ketika berbicara” (Magvira, 2021).
PENGERTIAN TINDAK TUTUR
Tindak tutur merupakan sarana mengekspresikan pikiran dan perasaan. Bertindak tutur, seseorang tidak selalu mengatakan apa yang dimaksudkan. Pembicara sering kali bermaksud lebih banyak daripada yang ia katakan secara aktual. Seseorang sering kali memiliki maksud berbeda dengan apa yang dikatakannya, bahkan sering bertentangan (Praptiwi, 2020).
FUNGSI TINDAK TUTUR
Fungsi tindak tutur setiap tindak tutur mempunyai fungsi. Fungsi tindak tutur tersebut tampak pada maksud atau tujuan dari tuturan yang disampaikan. Oleh karena itu, prinsip kesantunan berbahasa dibutuhkan dalam penggunaan tindak tutur ini, untuk melemahkan atau memperlembut sifat tidak sopan yang secara intrinsic terkandung di dalam tujuannya. Hal ini dilakukan agar kedua belah pihak saling menghormati atau saling menguntungkan satu sama lainnya dan tidak saling merugikan. Adapun kesantunan fungsi tindak tutur yang ditemukan dalam penelitian ini adalah :
fungsi tindak tutur asertif meliputi, menyatakan menerima/ menolak, mengusulkan, mengeluh,
fungsi tindak tutur direktif meliputi, memesan, memerintah, memohon, member nasihat, meminta,
fungsi tindak tutur komisifmeliputi, menjajikan,
fungsi tindak tutur ekspresif meliputi, mengucapkan terima kasih, mengucapkan selamat, memberi maaf (Apriastuti, 2017).
MACAM-MACAM TINDAK TUTUR
Menurut Farikah (2021) Tindak tutur menjadi tiga jenis. Tindak tutur tersebut adalah tindak tutur lokusi (menyatakan sesuatu), tindak tutur ilokusi (untuk melakukan suatu kegiatan dalam menyatakan sesuatu), dan tindak tutur perlokusi (tindak yang dihasilkan atau dicapai dengan mengatakan sesuatu seperti membujuk dan menghalangi yang menimbulkan daya pengaruh) :
Tindak lokusi adalah tindakan mengatakan sesuatu. tindak lokusi sebagai "tindakan yang dilakukan untuk komunikasi". Pada hakikatnya dapat dikatakan bahwa “mengatakan sesuatu” berarti melakukan suatu tindak lokusi.
Tindak ilokusi yaitu tindakan melakukan sesuatu berdasarkan apa yang telah dikatakan Ilokusi adalah apa yang dicapai dengan maksud untuk mencapai sesuatu. Bahasa dapat mengandung "kekuatan" tertentu. "Saya menikah ...", seperti yang dikatakan bos, sesuatu yang baru menciptakan bahwa sejak saat itu pasangan yang menikah secara sah dapat menjadi suami istri dan hidup bersama untuk memiliki keluarga dan keturunan. Ungkapan "Saya akan menikah ..." tidak dapat dikatakan benar atau salah ketika dalam kondisi yang tepat, pernyataan tersebut bukanlah deskripsi, melainkan menunjukkan keadaan peristiwa yang akan terjadi jika pernyataan itu tulus dan disengaja dalam keadaan tersebut.
Tindak tutur perlokusi, yaitu tindakan atau keadaan pikiran yang disebabkan oleh atau sebagai akibat dari mengatakan sesuatu. Menurut Austin, tindak perlokusi adalah “apa yang kita hasilkan atau capai dengan mengatakan sesuatu”, seperti membujuk, membujuk, menghalangi, memberitahu, mengejutkan atau menipu. Oleh karena itu, tindak perlokusi harus dipahami sebagai hubungan sebab akibat antara dua peristiwa, yang penyebabnya adalah produksi tuturan penutur
KONSEP TINDAK TUTUR
Setiap kegiatan, dalam pandangan Austin (1962), adalah tindak. Dengan demikian, bertutur pada dasarnya juga bertindak, seperti halnya mengajar, meneliti, melukis, mengemudi, menjual, membeli, dan berbelanja. Diam, bahkan, juga bertindak, yaitu bertindak tidak bergerak atau tidak mengatakan sesuatu. Hal itu mengisyaratkan bahwa tindak tutur pada dasasrnya merupakan satu di antara beberapa jenis tingkah laku dalam interaksi sosial. Karena itu, seperti dinyatakan oleh Labov dan Fanshel (Allan, 1998), keberadaannya harus diinterpretasi sebagai aspek interaksi sosial.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Kajian pragmatik tidak lepas dari konteks yang harus diperhatikan. Konteks-konteks tersebut antara yakni terdapat dua orang yang melakukan kegiatan tindak tutur. Kedua orang tersebut ialah penutur dan lawan tutur. Seseorang mampu membedakan peristiwa pragmatis yang mengkaji makna dalam hubungannya dalam situasi ujar dan mampu mengetahui kondisi tuturan (Praptiwi, 2020).
Peristiwa tutur merupakan gejala sosial, sedangkan tindak tutur merupakan gejala individual, dan berlangsungnya ditentukan oleh kemampuan berbahasa penutur dalam menghadapi situasi tertentu. Peristiwa tutur banyak dilihat pada makna/arti tindakan dalam tuturanya. Tindak tutur dan peristiwa tutur adalah dua gejala yang terjadi pada suatu proses yaitu proses komunikasi
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
https://www.gurusiana.id/read/sischasilfisaputri/article/tindak-tutur-dan-konsep-konsep-yang-relevan-2584432
http://eprints.ums.ac.id/45422/3/BAB%20I.pdf
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar