Kreativity yang mulai pudar
Bismillahirrahmanirrahim.
Sedikit bercerita tentang kegiatan yang pernah saya buat dari yang begitu aktif hingga melempem. Ekstrakurikuler disekolah saya mengajar cukup komplit walau tak selengkap sekolah - sekolah yang bergengsi di kota-kota besar. Ekstrakuriler yang lebih dikenal dengan singkatan ekskul yang saya bina adalah English Club. Kemungkinan disekolah lain juga mempunyai club ini bahkan mungkin lebih baik dari tempat yang saya ajar. English Club yang saya bina kami beri nama Smart English Club atau disingkat SEC. Ekskul ini pun karna permintaan siswa juga untuk diadakan disekolah yang saya ajar. Saya selaku guru tentunya sangat apreciate sekali dengan permintaan ini. Dan akhir meminta izin ke pihak sekolah untuk club ini diresmikan dan membuat proposal.
Semua pihak sangat menyetujui dengan ekskul, bahkan siswa sangat antusias sekali dengan ekskul ini. Dan mulailah pendaftaran siapa saja yang berkenan bergabung dengan club ini tanpa pungut bayaran sama sekali. Namun sayang, seiring waktu siswa yang bergabung lama kelamaan menghilang atau berkurang. Setelah disurvei disebabkan kegiatan ekskul ini monoton sekali sama saja kegiatannya dengan belajar dikelas dan kebanyakan siswa tidak menyukainya. Kemudian saya berinisiatif mengajak siswa untuk bermain sambil belajar. Bagaimana caranya? Saya mengajak beberapa siswa untuk membahas apa saja kegiatan yang kita rombak dan membuatnya cukup menarik. Walhasil, kami buat program dan beberapa kegiatan yang cukup bervaritif yaitu, setiap minggunya kami membuat kegiatan yang berbeda-beda. Contohnya minggu pertama kami belajar seperti biasa namun yang mengajar bukan guru melainkan siswa sendiri dan ini kami buat piketnya dan diselengi permainan berdasarkan apa yang telah dipelajari saat itu. Minggu berikutnya kami melakukan outbond, minggu berikutnya balik lagi ke minggu pertama begitu seterusnya. Dan tiap bulannya kami melakukan sosialisai atau pun mengajar ke sekolah-sekolah lain. Mulai dari tingkat SD hingga SMA. Setiap perpisahaan kami melakukan pertunjukan drama bahasa inggris. Terkadang kami juga ikut meriahkan acara ulang tahun kabupaten. Bahkan kami pernah kedatangan tamu jauh Sunrin School dari Korsel dan Dharma Yudha dari Pekanbaru. Club kami yang menyambut mereka dan membuat kegiatan untuk mereka. Bagi saya itu adalah hari yang bersejarah yang pernah kami peroleh. Siswa pun juga begitu semangat dan senang sekali akan hal ini. Karena kami yang didaerah pelosok hal itu sangat jarang diperoleh.
Namun kegiatan-kegiatan yang pernah dilakukan English Club sekolah kami itu tak pernah ada lagi. Siswa banyak merasa tidak percaya diri dan lebih banyak tidak serius melakukannya. Saya selaku gurunya pun menjadi gundah gulana apa yang harus dilakukan lagi untuk membuat yang pernah dilakukan saya dan siswa yang dulu bangkit lagi. Belum lagi masalah internal dari saya yang membuat terhambat kegiatan ini dan masalah lainnya.
Berharap kegiatan yang pernah ada dulu bangkit lagi. Semoga selalu didukung dan difasilitasi oleh semua pihak.
Maaf jika bahasanya sedikit tidak teratur.
Salam Literasi,
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar