Long Live Education
Long Live Education
Oleh : Ir. Masta Iriani Br.Ginting, M.Pd.
(Pengawas SMK Dinas Provinsi Sumatera Utara)
Setelah membaca Info dari P4TK hari kamis 15 Juni 2017 melalui WA teman pengawas, mata saya tertuju pada poin 4 mengatakan Pengembangan profesi guru berbasis komunitas dan semua guru harus masuk komunitas untuk pengembangan profesinya, dan yang tidak masuk komunitas tidak akan diperhatikan pengembangan profesinya.
Info ini saya sampaikan ke sekolah binaan dan menghimbau agar sekolah membentuk Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Syarat pengembangan komunitas adalah beranggotakan minimal 20 dan maksimal 40 orang. Jika guru mata pelajaran yang sejenis tidak mencapai 20 orang dalam satu sub rayon, maka dibentuk antar rayon, dan jika tidak memenuhi juga, maka dibentuk lintas kabupaten kota. Jika masih tidak memenuhi juga, maka ditempuh lintas Provinsi.
Proses pembentukan komunitas ini berlangsung cukup lama, karena pada hari selasa tanggal 11 Juli 2017, baru terbentuk satu komunitas mata pelajaran Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL), yang dihadiri 34 guru dari 6 sekolah.
Ada kebingungan di hati saya “begitu sulitkah membuat proposal MGMP? ataukah kemauan guru dalam membentuk komunitas sangat rendah?”, atau juga selama ini keberadaan kelompok kerja ini belum memberikan kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan kompetensi guru, saya tidak dapat memastikan ini semua, yang pasti setelah MGMP mata pelajaran TITL terbentuk, mata pelajaran yang lain juga menyusul.
Sungguh tidak terduga didalam pembentukan pengurus MGMP secara aklamasi, pengurus berasal dari beberapa sekolah, yang terpilih menjadi ketua sekertaris dan bendahara semua guru-guru yang masih muda, karena dianggap mampu menggunakan gadget. Gadget merupakan perangkat elektronik yang digunakan untuk berkomunikasi.
Setelah selesai pembentukan pengurus, ketua, sekertaris dan bendahara memilih ketua bidang dari peserta yang hadir. Saya dan tim pengawas terus memonitor jalannya pembentukan MGMP mata pelajaran TITL, hingga perencanaan pembuatan proposal. Ketika saya memperhatikan seluruh peserta, ada beberapa orang yang diam saja, dan ada yang aktif tukar-tukar nomor handphone .
Apa sebab bapak /ibu guru diam saja, saya tidak mengerti. Akan tetapi dari hasil monitoring di lapangan, bapak/ibu yang sudah menjelang pensiun enggan menggunakan Gadget dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
Bapak/ ibu guru dan pengawas yang selama ini masih enggan atau kurang menggunakan gadget dalam melaksanakan tugasnya, sebaiknya belajar, karena belajar sendiri atau otodidak sungguh sangat membantu, atau bertanya kepada yang lebih menguasai gadget.
Khususnya guru yang sudah mau pensiun maupun yang senior mempunyai pengalaman mengajar yang luar bisa. Jika dibarengi dengan kemampuan penggunaan gadget, maka guru-guru senior akan lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugasnya.
Di zaman teknologi sekarang ini ,kita juga harus menyesuaikan diri, untuk kemajuan pendidikan tiada batas umur terus belajar “long live education”
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Hebat kak mastah...lanjutkan menulis kak,tuh sdh di komen bu prapti sang ahli
"Untuk kemajuan pendidikan tiada batas umur terus belajar “long live education” setuju bu.
Mks pak yudha ,itu yang kitaharapkan, salam sukses
Mantab sekali Ibu Masta. Terima kasih ilmunya jadi lebih faham tentang rencana pengembangan profesi guru kedepannya. Salam Sukses selalu
Mks ibu, salam sukses juga
terimakasih ibu...sdh berbagi
ma kasih bu umul, sehat dan sukses selalau
Ya, saya llihat sang ahli semua yang komen, mks ibu ida, sukses selalu
di Medan belum merata pak, hanya beberapa, sekarang diwajibkan semua guru harus masuk dalam komunitas
Makasih pak Azis, salam sukses selalu
MGMP bukannya sudah lama terbentuk, Bu? Setahu Saya sekarang guru diarahkan ke GPO untuk dikumpulkan per mapel dan UKG kembali.