Petang tadi ada pesan masuk dari salah seorang siswa, sebut saja Eca. Eca menanyakan kapan saya akan memberikan ulangan harian. Pesan yang dikirim lewat aplikasi hijau tersebut didahului ucapan salam, kemudian mengenalkan diri bahwa dia adalah salah seorang siswa saya di kelas 9c. Dia bertanya apakah saya akan memberikan ulangan hariannya di hari Kamis atau hari Sabtu. Jadwal mengajar saya di kelas 9c memang hari kamis dan sabtu. Eca memberitahukan bahwa dirinya sedang kurang sehat. Saya membalas pesan Eca mengatakan kalau ulangan hariannya dijadwalkan hari Kamis minggu ini. Kalau dia belum bisa mengikuti ulangan hari Kamis boleh minta ulangan susulan hari Sabtu atau hari lainnya ketika dia sudah bisa bersekolah. 

Saya sebelumnya menjadwalkan memberi ulangan harian di kelas 9C dan 9B hari Sabtu minggu yang lalu, namun karena saya sakit dan tidak bisa ke sekolah maka ulangan hariannya mundur menjadi minggu ini. Ketika saya tidak bisa masuk sekolah di hari Sabtu minggu yang lalu pada hari itu saya merencanakan ulangan harian, ada dua kemungkinan tanggapan dari siswa, ada yang bersyukur karena tidak jadi ulangan dan ada juga yang kecewa karena merasa sudah siap menghadapi ulangan tetapi ulangannya tertunda. 

Kembali kepada Eca, dia nampaknya termasuk yang kecewa ketika ulangan yang sudah dijadwalkan ternyata tertunda. Kali ini ketika ulangan direncanakan akan dilakukan esok hari sementara dia kurang sehat Eca mengirim pesan lagi bahwa besok dia akan tetap mengikuti ulangan namun minta ijin selesai ulangan ingin istirahat di uks. Saya balas pesannya tersebut bahwa Eca besok tidak usah memaksakan diri untuk pergi ke sekolah karena mau ulangan. Silakan istirahat dulu di rumah sampai sehat betul. Setelah sehat barulah dia meminta soal ulangan harian. Eca ini memang salah seorang siswa saya yang rajin. Semoga Eca segera sehat sehingga dapat mengikuti ulangan dan kegiatan belajar lainnya di sekolah. Syafakillah Eca.

Liwa, 02 Februari 2022