Adek perempuan ayah yang bungsu saya memanggilnya Bibi. Sedangkan anak saya memanggilnya Enin. Kini anak saya tinggal bersama eninnya. Saya menitipkan anak gadis kepada eninnya karena anak gadis diterima kerja di rumah sakit yang dekat dsri rumah eninnya.

Saya sampaikan kepada anak gadis, bahwa eninnya adalah orang yang energik. Meskipun sekarang sudah purna tugas, enin tetap memiliki berbagai kesibukan. Kesibukan enin sekarang adalah mengisi pengajian baik secara daring maupun tatap muka, selain itu untukenjaga kebugarannya enin juga aktif melakukan olahraga bersepeda dan senam.

Tinggal bersama eninnya saya berharap anak gadis dapat banyak belajar, baik belajar mengaji, keterampilan ataupun belajar memasak karena enin seorang yang pintar mengaji dan memiliki banyak keterampilan.

. Hari ini eninnya pergi ke Cilegon menghadiri pernikahan salah seorang kerabat. Saya anggap ini saatnya anak gadia belajar di dapur untuk menyiapkan makan buat dirinya dan engkingnya yang tidak ikut ke Cilegon. Ketika ditanya anak gadis mengatakan kalau dia sudah masak sayur opor ayam dan tumis labu. Saya pun bersyukur anak gadis sudah bisa masak sayur opor. Akan tetapi saya jadi tertawa ketika anak gadia mengatakan "yang masak sayur opor Bi Imas ARTnya enin yang datang dua hari sekali, saya cuma nanya apa saja bumbu sayur opor tersebut". Rupanya eninnya masih belum berani mengambil resiko membiarkan anak gadis yang memang belum terbiasa masak menguasai dapur enin untuk menyiapkan makan bagi engking. Bagi enin lebih aman kalau urusan dapur anak gadisku masih harus didampingi Bi Imas, ARTnya enin.

Liwa, 06 Februari 2022