Sudah hampir satu bulan lamanya, tepatnya sejak dimulainya kegiatan belajar semester genap ini Bu Nety jualan nasi bakar. Nasi bakar buatannya hanya dibuat berdasarkan orderan yang ada. Sebetulnya Bu Nety yang hobby masak ini sudah cukup lama rajin berjualan makanan seperti keripik, cucor dan nasi bakar namun selama pandemi aktivitas jualannya berkurang.

Bu Nety mempromosikan jualannyan melalui story di WAnya. Pelanggannya tidak terbatas teman-teman satu sekolah saja, melainkan orang-orang yang sebelumnya adalah pelanggan keripik talas buatannya. Bu Nety memang sudah lama bisnis keripik talas yang diberi label keripik talas Mak Anta. Anta adalah nama anak bujangnya yang kadang-kadang mau jadi sopir mengantarkan pesanan keripik atau nasi bakar.

Nasi bakar Mak Anta buatan Bu Nety ada beberapa pilihan menu. Ada Nasi Bakar ayam rica kemangi, nasi bakar cumi pedas dan yang spesial adalah nasi bakar halipu sambal hijau. Halipu adalah keong sawah yang bisa dijadikan lauk dan bernilai protein cukup tinggi. Soal rasa jangan ditanya, bumbu dari setiap menu nasi bakarnya sangat terasa dan cukup memanjakan lidah meskipun menunya sederhana. Nasi bakar Mak Anta sekarang menjadi solusi guru-guru yang tidak membawa sangu ke sekolah. Dengan harga 10 ribu untuk nasi bakar ayam dan nasi bakar halipu, ataupun 15 ribu untuk nasi bakar cumi, kita sudah cukup kenyang menghabiskan satu bungkus nasi bakar tersebut karena 1 porsi nasi bakar Mak Anta ukurannya cukup besar.

Bu Nety juga melayani pembelian cod. Namun sayang layanannya terbatas hanya wilayah Kembahang sampai komplek pemda saja. Sedangkan ke arah Belalau yang dilayani yang rumahnya di pinggir jalan raya saja, yang diantar oleh suaminya sambil berangkat kerja.

Semoga usaha kuliner Mak Anta alias Bu Neti bisa berkembang lebih maju lagi.

Liwa, 25 Januari 2022