irma tanjung

IRMAWANI, sering dipanggil irma, ima atau ime.. Berdarah Minang yg lahir dan menua di Bandar Lampung. Cinta bahasa Indonesia, bercita-cita menjadi guru bahasa I...

Selengkapnya
Navigasi Web
MENGARANG BEBAS

MENGARANG BEBAS

MENGARANG BEBAS

#Tantangan hari ke-24

Di zaman saya SD, hari pertama masuk sekolah adalah suatu siksaan berat bagi saya dan teman-teman. Tapi tidak bagi guru-guru. Karena pada hari pertama masuk sekolah biasanya guru memberi tugas mengarang bebas atau mengarang tentang liburan. Dan pada saat murid bekerja guru bisa melanjutkan mengobrol tentang liburannya dengan guru kelas sebelah. Uups! Saya ingat pertama kali diberi tugas mengarang pada waktu kelas 3 SD. Pada umumnya guru memberi tugas mengarang dengan tema bebas atau tentang liburan. Ibu guru yg cantik hanya bilang, "Buat karangan paling sedikit satu halaman di buku tulis bahasa Indonesia. Waktunya dua jam." Tanpa ada penjelasan tentang bagaimana cara membuat suatu karangan apalagi memberi contoh. Saya kebingungan tak tahu apa yg harus ditulis. Saya perhatikan teman-teman sekelas saya pun sebagian besar terlihat bingung tak tahu apa yg harus ditulis. Bagaimana cara memulai suatu cerita? Yg ada di dalam kepala hanya bagaimana memenuhi satu halaman kertas dengan tulisan. Jangankan berpikir tentang paragraf, topik atau kalimat utama, apa yg akan ditulis dan cara memulainya pun kami tak tahu. Akhirnya terpikirlah untuk menggunakan kata-kata yg agak banyak jumlah katanya, misalnya daripada, padahal, bagaimana, kemudian dan dengan tulisan yg sengaja dibuat lebih besar ukurannya. Tak lupa menuliskan 'pada suatu hari' di awal cerita. Dan 'pada hari itu,' pada keesokan harinya,' hampir ditiap awal paragraf Entah apalah cerita yg saya tulis pada waktu itu. Saya benar-benar tak tau dan tak mau mengingat-ingatnya. Yg saya ingat, selama saya di Sekolah Dasar, hasil karangan saya selalu saya sembunyikan agar tak terbaca oleh orang lain. Biarkan kebodohan itu menjadi milikku. Dan semoga ia terkubur bersama waktu. Alangkah bahagianya anak-anak SD zaman sekarang, yg punya buku paket, punya buku pendamping dan gurunya menerangkan macam-macam bentuk karangan. "Ada karangan berbentuk narasi, deskripsi atau cerita tentang pengalaman," begitu kata anak saya. Dengan adanya penjelasan tentang materi tersebut, maka bisa dipastikan hasil karangan anak-anak zaman sekarang jauh lebih baik daripada karangan saya pada saat berada di tingkat yg sama dengan mereka. Sejujurnya, saya baru mempelajari jenis-jenis teks setelah saya mengajar. Apakah itu memang materi baru? Entahlah..

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Dahsyat

09 Feb
Balas

Trims, pak.. Eehh..Mosoook?

09 Feb

Trims, pak.. Eehh..Mosoook?

09 Feb
Balas



search

New Post