Seandainya itu Salah

Seringkali kita berandai-andai. Apakah itu tentang sebuah barang, cita-cita, atau sebuah impian. Semakin banyak berandai-andai itu semakin bagus. Karena ia akan mempunyai semangat untuk hidup. ia tahu apa yang ia kejar, apa yang akan menjadi tujuannya hidup. namun banyak orang akan salah mengartikan ketika seseorang berandai-andai. Ia akan mengatakan orang itu seperti tukang mimpi.

Percayalah bahwa semua hal yang ingin kita peroleh adalah berasal dari sebuah mimpi. Sesuatu yang kita impikan tentu akan menjadi pendorong semangat dalam melakukan sesuatu. Hal negative yang dikatakan orang tentu hanya sebagai penghalang apa yang kita impikan. Untuk itu teruslah bermimpi.

Seseorang bertanya pada saya, jika seandainya jumlah tabungan saya yang di bank berjumlah 12 digit, apa yang akan saya lakukan. itu memang sebuah pertanyaan yang merupakan hal yang mustahil. Namun saya tetap menjawabnya bahwa hal yang pertama ingin saya lakukan adalah bagaimana caranya untuk bisa berbagi dengan mereka yang hidup dalam kekurangan. Bagaimana caranya? Saya ingin mendirikan sebuah sekolah, sekolah tersebut untuk menampung mereka yang tidak mampu dalam biaya untuk melanjutkan sekolahnya. Bisa saja uang tersebut kurang, namun saya akan tetap melakukannya. Saya tidak begitu pandai dalam berhitung.

Mulailah berandai-andai.