irti mahmud

Seorang ibu dari 4 anak sekaligus guru madrasah di Kabupaten Semarang yang berkeinginan untuk menjadikan dunia tulis menulis sebagai bagian indah dari hidupnya...

Selengkapnya
Navigasi Web
Dari Juli ke Juni (Bagian 5) (Tantangan Gurusiana Menulis #23)

Dari Juli ke Juni (Bagian 5) (Tantangan Gurusiana Menulis #23)

Ada apa ramai-ramai? Jingga yang baru saja memarkir motornya menatap heran pada anak-anak yang berlarian ke arah gerbang. “Ada apa?” tanyanya pada siswa yang melintas di dekatnya. “Kecelakaan di depan gerbang.” Jawab siswa itu seraya berlari.

Jingga tercekat. Belum semenit lalu ia memasuki gerbang sekolahnya. Ia mencoba mengingat ada siapa saja tadi yang beriringan masuk gerbang sekolah dengannya. Sepertinya ia mengingat seseorang..”Ya Allah!” jeritnya tertahan. Jingga meletakkan helmnya asal, lalu menyusul ke arah gerbang.

“Minggir! Minggir!” pak satpam sekolah menghalau siswa yang berkerumun. Mobil ambulance meraung-raung mendekat. Begitu cepat semuanya terjadi. Lalu sesosok tubuh yang bersimbah darah itu diangkat ke ambulance. Tak sampai lima menit, mobil warna putih itu kembali melaju, membawa serta korban ke rumah sakit. Sementara di seberang jalan, sebuah brio warna hitam tampak berhenti. Di sekitarnya ada beberapa polisi dan anak-anak SMA Merah Putih. Ia merasa kenal dengan mobil itu. Jingga menahan napas. “Si-siapa yang kecelakaan? Kenapa?” tanyanya pada siswa di dekatnya.

“Anak kelas XII.”

“Siapa?” tanyanya tak sabar.

“Tadi ada pengendara motor mabuk. Terus..”

“Setya!” Jingga berlari ke arah seberang. Ia ingat sekarang, mobil hitam itu milik Setya.

“Awas!” Setya menahan napas. Hampir saja Jingga bertabrakan dengan motor yang melintas. Pengendara motor sempat mengumpat tak jelas. Jingga menulikan telinga. Segera ia mendapatkan Setya. “Siapa yang ketabrak?”

“Lo bisa hati-hati ndak, sih?” Setya tampak gusar.

“Tenang ya, Dik. Pacarnya aman di sini.” Pak polisi tersenyum geli. Setya mendelik.

Jingga meringis dan menunduk minta maaf. “Itu, siapa yang tadi kecelakaan, Pak?”

“Pengendara motor mabuk. Hampir menabrak temanmu.”

“Yang di bawa ke rumah sakit?”

“Bukan. Yang dibawa ke RS si pengendara motor. Kehilangan keseimbangan, jatuh sendiri, kena trotoar pembatas jalan. Untung temanmu ndak apa-apa. Trus pacarmu ini jadi salah satu saksinya. Namanya siapa, Dik?” polisi itu beralih kepada Setya.

“Setya, Pak. Setya Darmawan.”

“Baik. Besok jika kami butuh data-data lebih lengkap akan kami hubungi.”

Setya mengangguk. Ia kemudian diminta untuk menandatangani beberapa berkas. Saat itulah Jingga melihat Resnu. Berjalan tertatih, keluar dari dalam kios alat tulis dan fotokopi. Di sampingnya ada beberapa siswa yang berusaha memapah jalannya yang terpincang-pincang.

“Resnu!” spontan ia memanggil. Resnu menatapnya sebentar. Jingga ingin mendekat, tapi sungkan karena semuanya laki-laki.

“Lo yakin ndak pa-pa?” Setya mengambil alih salah satu sisi bahu Resnu. “Kita ke rumah sakit saja. Bagaimanapun lo harus..”

“Gue ndak papa!” potong Resnu.

“Jangan keras kepala. Bagaimana kalau..”

“Cukup!” tiba-tiba Resnu menyingkirkan tangan Setya dan teman-teman lain dari bahunya. “Gue bisa jalan sendiri.”

Setya menatap gusar pada Resnu yang masih berjalan terpincang-pincang. Cowok itu memang keras kepala, sejak dulu. Dan benar saja, baru beberapa langkah, mendadak Resnu terhuyung dan oleng. Dalam sepersekian detik tubuh setinggi hampir 180 cm itu terjerembab jatuh. Jingga yang berada pada jarak paling dekat menjerit kecil. Tepat pada saat bersamaan bel masuk sekolah berbunyi. Lebih lambat sepuluh menit dari biasanya. Kerumunan di depan gerbang SMA Merah Putih berangsur terurai. Dengan bantuan pak polisi, Setya membawa Resnu ke rumah sakit. Jingga mendampingi dengan perasaan campur aduk tak karuan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post