Tantangan hari Ke 3

Selain tidak sanggup membayar indekos, Abi dan Ummi Iwan tidak sanggup membelikan buku-buku kuliah. Iwan tahu benar keadaan kantong mereka. Maka apa saja yang dapat dilakukan, akan Iwan kerjakan. Iwan terkadang meminjam buku dari senior. Itupun jika tidak terlanjur diberikan kepada mahasiswa lainnya. Lebih sering memang Iwan meminjam buku dari teman seangkatan. Waktu itu harga fotokopi tidaklah semahal sekarang. Tetap saja Iwan tidak mampu.

Apa cara? Maka terpaksalah kemampuan menghafal dan kemampuan menulis cepat menjadi andalan. Karena jangka waktu meminjam dari teman sangat terbatas, maka Iwan menghafalnya. Ya, benar. Menghafal buku dan mencatat bagian-bagian pentingnya. Uniknya, kebiasaan “terpaksa” tersebut membuat Iwan terbiasa mengingat banyak hal dengan cepat yang bermanfaat untuk studi Iwan pada jenjang-jenjang berikutnya.

Iwan amat beruntung. Sejak kecil sudah dilatih kedisiplinan. Sebab, menempuh pendidikan tinggi, kata kuncinya adalah kedisiplinan. Seperti pernah Iwan lakukan, Iwan selalu menyusun jadwal belajar hari demi hari secara mendetail dari waktu ke waktu. Iwan berusaha sedapat mungkin mengikuti dan menaati apa yang sudah Iwan rencanakan. Kadang sewaktu belajar mata kerap lelah dan mengantuk, Iwan paksakan terus belajar dan berkonsentrasi. Caranya, membasahi kaki dengan air dingin supaya ada rasa dingin yang menjalar. Lumayan agar mata kuat lagi. Kalau masih mengantuk, Iwan mencoba membaca sambil berdiri, kalau perlu dengan berjalan sedikit cepat mengelilingi kamar. Semuanya Iwan usahakan demi mengerti sesuatu hal dengan baik. Prinsip Iwan, mata harus mengikuti impian Iwan: bersekolah tinggi-tinggi. Mata tidak boleh mengatur Iwan hendak menjadi apa. Kalau memang sudah lelah, Iwan memilih untuk tidur, tetapi bangun lebih pagi.

Selain kuliah, Iwan juga melatih diri berorganisasi. Iwan mengikuti organisasi baik di dalam maupun di luar kampus. Iwan ingin mempelajari semuanya karena tahu akan ada saja kegunaan dari semuanya itu. Semua aktivitas yang berhubungan dengan organisasi-organisasi tersebut Iwan masukkan ke dalam jadwal Iwan. Tetapi Iwan tetap memprioritaskan jadwal Iwan untuk belajar. Iwan menentukan, sebagai patokan, setidak-tidaknya selama 4 jam sehari untuk self study. Dengan cara itu Iwan melatih sebuah komitmen bahwa Iwan pasti akan bisa meraih impian bersekolah tinggi-tinggi,