Kampungku Di Danau Duriangkang
Tantangan Hari ke 3
Saya suka dan benci dengan musim dingin. Benci karena harus membebat diri dengan baju tebal yang berat. Yang lebih menyebalkan, kulit tropisku berubah kering dan gatal di sana sini.Tapi Saya selalu terpesona melihat bangunan, pohon,taman dan kota diselimuti salju putih berkilat-kilat. Rasanya tenteram, ajaib dan aneh. Mungkin karena sangat berbeda dengan alam kampungku di Danau Duriangkang yang serba biru dan hijau. Setelah dipikir-pikir.Kantorku berada di Jalan Pemuda Batam Centre, jalan yang selalu riuh dengan pejalan kaki dan lalu lintas mobil. Diapit dua tempat tujuan wisata terkenal di ibukota Legenda Malaka One Mall Batam dan Mega Mall Batam, tempat berpusatnya aneka museum Batam yang tidak bakal habis dijalani Tiga Hari. Posisi kantorku hanya sepelemparan batu dari Legenda Malaka, beberapa belas menit naik mobil ke kantor Wali Kota di engku Putri, kantor DPRD,BI, dan Pelabuhan Internasioanal Batam centre. Lokasi impian banyak wartawan. Hari ini Saya lebih bersemangat dari biasa. Ini hari terakhirku masuk kantor sebelum terbang ke Medan, untuk tugas dan sekaligus urusan pribadi. Tugas liburan ke Medan,Saya jangkau gantungan baju di dinding cubicie-ku. Jaket hitam selutut Saya kenakan dan syal cashmer cokelat tua, Saya bebatkan di leher.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar