Irwandhie Shiddique

Sejak 2007 Guru SMK di Batam. 2017 Mengikuti Pelatihan Guru Keahlian Ganda dengan Jurusan Perhotelan , 2018 Memiliki dua sertifikat Pendidik. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Mental Belajar Dan Mental Mengembangkan Diri

Mental Belajar Dan Mental Mengembangkan Diri

Saya sengaja tidak ingin berbicara banyak mengenai pengalaman di masa kecil. Tetapi itu penting. Mengapa? Karena semua semangat studi saya sebenarnya bukan terbentuk secara tiba-tiba. Itu adalah didikan dan bentukan dari orangtua. Pelajaran apa yang menarik dari masa kecil saya?

 

        Pertama, pentinglah ternyata untuk mempersiapkan masa depan seseorang dari sejak kecilnya. Untuk itu, peran orangtua sangatlah besar. Ayah dan Umak saya mendidik kami anak-anaknya, bukan dengan limpahan materi. Keterbatasan materi menyebabkan mereka memberikan kompensasi lain kepada kami.

         Berulang-ulang Ayah menanamkan kepada saya bahwa hartanya bukanlah rumah dan kemewahan, tetapi kebanggaan bisa mengirimkan kami ke sekolah. Nilai-nilai yang ideal tersebut menjadi kekuatan kepada saya untuk mencari sesuatu yang lebih berarti dalam hidup saya.Memang, uang, benar bisa memberikan banyak hal dalam kehidupan seseorang. Tetapi melalui pengalaman hidup, saya mengerti bahwa uang hanyalah cara. Banyak diantara teman-teman saya yang kebetulan memiliki lebih banyak materi daripada kami, tetapi tidak memiliki hasrat untuk bersekolah.

 

           Kedua, kedisiplinan dibentuk sejak dini. Cara Ayah saya memberikan arahan mengenai pola membagi waktu dan cara belajar, terus terang, berpengaruh amat besar terhadap saya. Saya memiliki kebiasaan tidak ingin membuang-buang waktu karena saya tahu apa yang akan saya dapatkan dari waktu tersebut. Ayah membiasakan diri untuk melatih kami mencapai sesuatu. Suatu hari, kami sedang duduk-duduk bersama. Ia memberikan pesan. Waktu itu saya masih kecil. Saya ingat benar, Ayah duduk di sebuah kursi rotan dan kami duduk mengelilinginya. Ia lalu berkata, “Ayah hanya bisa bersekolah sampai MA (Madrasah Aliyah Purba Baru Tapanuli selatan  Sumatra Utara).

       Saya harus bisa melebihinya. Pesan itu terus menerus terngiang di hati saya. Seolah tantangan kepada kami yang masih kecil dan belum tahu apa artinya sekolah. Saya masih belum menyadari makna kalimat Ayah itu. Sampai akhirnya, bertahun-tahun kemudian saya menemukan sendiri jawabannya. Saya tahu bahwa perkataan Ayah saya adalah caranya untuk menantang saya menemukan jawaban bagi diri saya sendiri, dalam menjalani sekolah.

        

      Kesan, Saya sangat menyukai masa kecil saya. Terlebih karena berada di tangan orang tua yang tepat, yang mampu menanamkan mental dan spirit belajar pada saya. Terkadang saya menjadikan Ayah sebagai teman konsultasi saya. Suatu hari saya diminta memberikan pidato pada acara perpisahan. Saya meminta Ayah memberikan ide. Ayah merumuskan apa yang harus saya katakan. Pidato tersebut kami bahas. Hasilnya, saat pidato perpisahan itu saya bacakan, tidak sedikit orang yang hadir berlinang air mata. Kemampuan mengaji saya juga diasah oleh Ayah. Ia membiasakan kami mengaji. Karena ia adalah guru ngaji, Ayah selalu memberikan contoh,kepada kami bagaimana mengaji sesuatu dengan baik dan jelas.

        Saya masih ingat dalam surat-suratnya kepada kami ketika sudah merantau di tempat lain, Ayah selalu runut bercerita mengenai keadaan mereka, dengan begitu baik, berlembar-lembar dan sering membuat saya seolah berada di sana. Gayanya bercerita membuat saya menyerap hal-hal penting jika hendak mengungkapkan sesuatu melalui tulisan. Kebiasaan itu kemudian menular kepada saya dan adik saya yang juga suka menulis.   

          Salah satu kemampuan lain yang juga di didik oleh Ayah adalah kemampuan berbicara. Setiap selesai makan, kami suka bercerita. Cerita mengenai apa yang kami alami. Apapun itu. Bercerita pun harus dengan cara yang baik karena menggunakan alur yang membuat kami yang lain yang mendengarkan mengerti apa yang sedang terjadi.

        Terkadang Ayah mengoreksi dengan mengajukan pertanyaan menyela cerita kami. Semuanya dilakukannya untuk membuat cara kami bercerita menjadi lebih lengkap. Begitulah sedikit kisah tentang masa kecil saya. Sebuah kisah yang menjadi dasar bagi saya didalam memiliki mental yang penting bagi keinginan untuk terus melanjutkan studi.

          Mental belajar dan mental mengembangkan diri, yang kelak akan sangat berguna bagi saya. Dan tidak berlebihan jika saya katakan bahwa rumah kami ternyata adalah rumah yang mengawali langkah saya. dalam menemukan dan menjalani proses berikutnya dari studi saya, Perlu diingat bahwa pada dasarnya semua manusia memiliki potensi dasar yang luar biasa ajaib dan dahsyat.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren sekali tulisannya. Semoga lolos

11 Jan
Balas



search

New Post