Pada sebuah madrasah sederhana

Dengan dinding bambu dan atap jerami

Beralaskan tikar daun pandan yang masih beraroma basah

Seorang bapak guru memagut rindu dengan serangkum cerita

Di belakang sebuah madrasah sederhana itu

Bapak guru mengolah ladang bahasa yang luas

Menyemaikan ribuan kata-kata dengan ribuan makna-makna 

Yang tak pernah berhenti tumbuh memperkaya lumbung bausastra

Di samping sebuah madrasah sederhana itu

Bapak guru merangkai jembatan masa depan

Menghubungkan kisah kaum-kaum muda yang menghidu asa 

Pada bentang dimensi sangkala yang masih jauh di angan

Di depan sebuah madrasah sederhana itu

Bapak guru membangun jalan yang panjang

Jalan lapang yang memuat lajur jalur cerita-cerita imajiner

Dan sesiapa saja berhak melaluinya tanpa syarat apa-apa

Di dalam sebuah madrasah sederhana itu

Bapak guru menempatkan almari dengan gerai-gerai pustaka

Disusunya rapi berjajar koleksi ensiklopedia 

Yang ketika dibuka, nyala pengetahuannya akan memancar membahana

Di serambi madrasah sederhana itu

Bapak guru mencurahkan tatap yang begitu panjang ke arah mata langit

Menghiba doa hingga menembus dinding waktu, menuju satu tuju

Yaa Rabbku, betapa rindu ini teramat menggugu