NONA, JANGAN PERGI DULU
#TantanganGurusiana hari ke-19
Kata orang, tak ada serpihan kenangan dalam episode hidup seseorang yang sangat menarik dan sangat berkesan selain saat-saat mengalami jatuh cinta. Di dalamnya ada suka, ada duka, dan kemesraan yang tak habis-habisnya untuk dikenang. Bahkan, kesedihan akan peristiwa cinta yang menyedihkan pun, tak jarang menjadi kenangan terindah pada waktu-waktu yang akan datang. Setidaknya begitulah yang diungkapkan dalam kalimat lagu yang bernuansa kisah cinta yang tak sampai yang pernah dipopulerkan oleh Grup Band Samson, Kenangan Terindah.
Yang lebih ekstrem dan dengan alasan sekenanya, ada pula orang yang secara bergurau menganggap bahwa sangatlah sulit membedakan antara orang gila dengan orang yang lagi jatuh cinta. Anda atau siapa pun tidak dilarang andaikan mau mentertawakan pendapat yang nyeleneh ini. Tetapi, nyatanya keduanya benar-benar sama-sama sering melakukan hal-hal yang tak masuk akal. Satu lagi, kedua-duanya sama-sama tak mudah mau menerima nasihat. Kalau pun terpaksa dibedakan, yang pertama tergolong asli gilanya, sedangkan jenis kedua dipandang gila karena “tersantet” oleh perasaan cinta.
Bayangkan saja, orang yang sebelumnya tak kuat bergadang, tiba-tiba sanggup berduaan sampai pagi di taman kota yan beratapkan langit dan berdinding dinginnya malam. Padahal, sebelumnya, sekali saja tersiram embun malam, besoknya ia sudah batuk pilek, kerokan, atau pun bersin-bersin. Ada lagi yang berubah ajaib, saat jatuh cinta, seseorang menjadi lebih taat, atau jadi lebih mudah tersinggung, lebih sering bersisir, berlama-lama melihat cermin, atau menjelma menjadi sosok yang selalu berpenampilan harum. Ah, cinta memang sesuatu yang ajaib dan gila. Boleh dibilang, seseorang yang lagi jatuh cinta ibarat orang yang sedang tersihir oleh gelombang eletromagnetik yang tak terlihat tetapi indikasinya terdeteksi nyata. Cinta adalah sihir yang nyata.
Cinta boleh menjadi milik siapa saja. Tak peduli orang tua ataupun orang muda. Terlebih lagi, anak-anak sekolah yang nota bene masih berusia remaja. Keseharian mereka tak habis-habisnya berkisah tentang dunianya yang indah ini, cinta. Begitu pula halnya dengan salah seorang muridku, Amoy, begitulah ia biasa disapa sehari-hari. Konon, menurut bisik-bisik anak sekolah, gadis keturunan yang berkulit puitih dan cantik ini berpacaran dengan David. Tak banyak guru yang tahu tentang David. Ada yang bilang David anak pedagang sayur yang biasa mangkal di sudut pasar. Ada pula yang bilang David siswa dari SMA lain di kota ini juga.
Isu tentang Amoy yang mulai sibuk berpacaran sebenarnya sudah sampai ke telinga beberapa orang guru. Tetapi, seperti biasanya, mana ada guru zaman NOW yang mau masuk ke domain privasi pribadi seperti itu. Ini kan soal hati, soal perasaan, soal cinta, dan kasih sayang. Tambahan pula, sepanjang tidak atau belum menjadi ancaman pada selera dan aktivitas belajar, tentu tak ada ruang alasan bagi guru untuk masuk ke persoalan privasi remaja yang mabuk kepayang itu.
Tetapi, lama kelamaan menjadi berubah dan berbeda. Dunia asmara cinta Amoy dan David yang sebelumnya masih terdengar adem ayem itu, tiba-tiba gempar. Kasak-kusuk berita ketidakharmonisan dan keretakan hubungan santer terdengar sampai ke telinga beberapa orang guru. Indikasi awal muncul dari catatan pengamatan sang wali kelas. Ibu guru yang sangat peduli dengan anak-anaknya ini, tiba-tiba menangkap sesuatu yang tidak beres, Amoy sering tak sekolah tanpa berita. Di sekolah tempat saya mengajar, kondisi seperti itu merupakan masalah serius dan harus segera diklarifikasi. Amoy pun dipanggil ke ruang BK.
Di ruang yang berukuran empat kali enam itu, Amoy duduk gelisah. Wajahnya menyimpan kekhawatiran, menduga-duga pertanyaan, nasihat, atau bentuk kemarahan bagaimana yang akan ia diterima sebentar lagi. Tapi, sebenarnya yang paling ditakutinya sebenarnya cuma satu, kalau-kalau sekolah melayangkan surat panggilan untuk orang tuanya. Masalahnya, ia sekarang lebih sering tinggal bersama ibunya. Ayahnya hampir tak pernah di rumah. Kabarnya sang ayah selalu sibuk bekerja. Apa pekerjaannya pun tidak pernah kami tahu pasti. Jenis pekerjaan yang tertulis di data sekolah hanya buruh harian. Ada juga yang bilang ayahnya sering pulang sampai larut malam. Bahkan, lebih sering tak menginap di rumah. Jadi, ibunyalah yang lebih banyak mengawasi perkembangan anak perempuan yang mulai mabuk cinta ini. Namun, Amoy tak mau menyusahkan ibunya, terlebih ayahnya yang bahkan tak pernah peduli keberadaannya. Itu sebabnya, kedatangan ibu atas panggilan pihak sekolah merupakan pukulan batin baginya. Ia tak tega melukai perasaan perempuan tua itu.
“Apa kabar, Amoy?” Guru BK membuka obrolan. “Baik, Bu.” Lalu, Guru BK yang sehari-harinya tampil dengan smiling face ini mulai berubah serius saat menajamkan pertanyaan-pertanyaannya ke persoalan ketidakhadiran Amoy di sekolah akhir-akhir ini. Percuma berbohong di depan perempuan setengah baya di hadapannya. Di kalangan siswa, Bu guru yang terkenal baik dan ramah ini sangat piawai dalam mengatur obrolan dan materi kasus yang menimpa murid-muridnya. Ia tidak galak tetapi sangat disegani oleh para siswa. Hanya saja siswa yang sering bikin ulah saja yang sangat sungkan berurusan dengan ibu guru yang satu ini.
Hampir dua jam ia berada di ruang BK, Amoy keluar ruang BK dan kembali kelasnya. Wajahnya muram, rambutnya kelihatan kusut seperti tidak bersisir. Sekali ini cinta kembali membuktikan kegilaannya lagi. Ya, ternyata cinta juga dapat mengubah orang tampil bagai orang yang tak pernah mandi. Tak ada jawaban apa pun yang ia berikan Amoy, saat beberapa orang temannya mencoba menggali persoalan yang terjadi saat di ruang BK. Laksana onggokan batu granit di sudut Pantai Tanjung Kutat Belinyu, Amoy bungkam seribu basa. Bibirnya yang tipis dan manis itu pun tak memberikan berita apa-apa.
.... (Bersambung)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar