Data Diskrit dan Data Kontinu

Dari kumpulan hasil pengamatan yang disajikan dalam bentuk nilai-nilai, kita bisa membedakan data atas dua kelompok. Kelompok pertama, nilainya berada dalam satu jangakauan tertentu yang disebut dengan diskrit dan datanya disebut dengan data diskrit. Banyaknya data diskrit merupakan bilangan bulat berhingga dan ada kekosongan antara satu nilai dengan nilai lainnya. Contohnya data jumlah anggota keluarga dari responden yang diamati, sebagai berikut:

Hasil pengamatan jumlah anggota keluarga dari 10 responden yang diamati : 4 4 5 5 4 8 1 2 1 8

Dari data, jumlah anggota keluarga responden pertama ada sebanyak 4 orang, resonden kedua, juga 4 orang. Sementara itu responden ke-3 mempunyai anggota keluarga sebanyak 5 orang., dan seterusnya.

Disamping nilai pengamatan setiap responden, kita melihat antara dua nilai berbeda terdapat kekosongan, seperti antara datum 4 dan 8, 5 dan 4, dan seterusnya. Kekosongan ini merupakan cirri dari nilai-nilai yang terdapat pada data diskrit.

Lawan dari data diskrit, disebut data kontinu, dimana tidak ada kekosongan antara dua nilai. Misalnya hasil pengamatan perubahan temperature pada ruang yang berganti secara perlahan-lahan sehingga kita kita bilsa mengklaim nilai secara melompat-lombat, kecuali bila ditentukan secara berkala pengukuran suhunya.

Contoh dari data kontinu, hasil pengamatan dalam interval 0<t<10s, adalah 35<T<38. Dalam selang waktu sepuluh detik, suhu naik secara perlahan mulai dari 35 derajat sampai dengan 38 derajat.

Demikian, semoga bermanfaat

Pariaman 08 September 2023