Dalam pembelajaran peran yang biasanya didominasi oleh guru dialikan pada peserta didik. Guru harus mampu menggali potensi dan pengalaman belajar yang telah dimiliki siswa. Seperti pada pembelajaran Ekonomi pada materi koperasi, guru dapat memotivasi siswa dan menggali potensi siswa akan pengalamannya berorganisasi baik pada lingkungan sekolah maupun lingkungan rumah.

Guru dalam melibatkan siswa pada proses pembelajaran dapat melakukan pendekatan kontekstual seperti menjadikan kelas seperti suatu masyarakat yang mempunyai suatu organisasi dan memiliki koperasi sebagai wadah mengatasi kesulitan perekonomian masyarakat kelas tersebut.

Dalam membuat perencanaan pembelajaran guru bisa mendesain program pembelajarannya dengan pendekatan kontekstual seperti membentuk koperasi kelas (bayangan) sebagai suatu kajian materi. Materi benar-benar dirancang tanpa meninggalkan indicator yang ingin dicapai dalam pembelajaran. Dimulai dari pembentukan pengurus, membuat anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, perlengkapan alat-alat koperasi, transaksi, jurnal, pemubukaan sampai dengan pembuatan laporan dan rapat akhir tahun.

Pengamatan dan strategi melalui rancangan pembelajaran yang baik, akan mewakili pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa. Kemampuan guru mengelola kelas terhadap kegiatan bebas siswa karena diarahkan pada kegiatan mandiri sehingga pembelajaran tidak kacau dan terkendali.

Suasana yang menarik, dinamis akan menumbuhkan mental dan sikap siswa yang terarah. Dan sangat dimungkinkan guru dapat memberi nuansa keagamaan dalam kegiatan siswa yang mandiri dan mampu memonitor sendiri kegiatan seperti pemahaman tentang laba menurut islam, bagaimana dampak kridit macet dan larangan agama, tunggakan peminjam yang berdampak pada berhentinya siklus peminjaman, tinjauan terhadap dana resiko dan fiqih pelunasan pinjaman bagi anggota yang meninggal.

Bila hal ini dilakukan oleh seorang guru ekonomi maka guru tersebut dalam pembelajaranya akan berhasil membentuk watak dan pribadi siswa yang agamis dalam berorganisasi dan mengelola sebuah organisasi tanpa meninggalakan tujuan pembelajaran yang harus dicapai.