Contoh pembelajaran yang menekankan pada pemecahan masalah dan memberi nuansa keagamaan dalam pembelajaran matematika adalah menentukan hasil bagi bilangan dengan nol. Masalah ini muncul ketika akhir penyelesaian sebuah soal, ada sebuah bilangan dibagi dengan 0 (nol), misalnya (5/0).

Ditemui dikelas siswa yang belum menguasai konsep pembagian akan menjawab 0. Kemudian guru bertanya lagi, berapa ? Siswa akan meralat dengan jawaban 5 (lima).

Dari dua jawaban berbeda menandakan siswa belum menguasai konsep pembagian, maka guru mengulas kembali (tanpa marah) pengertian pembagian. Dengan membuat pertanyaan mudah, seperti : 8 : 2 = 4, kenapa ?

Dengan enteng siswa menjawab karena 8 = 4 x 2. Guru memberi penekanan kembali dengan angka lain. Setelah itu baru dimunculkan jawaban siswa tadi sebagai suatu argument. Bagi yang menjawab 0 pada pertanyaan 5 : 0, akan merasakan jawabannya salah karena 5 ≠ 0X0, begitu juga yang menjawab 5 pada pertanyaan 5 : 0 juga merasa jawabannya salah karena 5 ≠ 0 X 5. Jadi jawabannya berapa ?

Untuk menjawab pertanyaan ini guru harus memotivasi siswa menyimpulkan sendiri jawabannya. Karena konsep sudah benar jawabannya belum ada.

Dari sinilah guru memunculkan nuansa keagamaan pada siswa, kesadaran akan kelemahan diri sebagai makhluk tuhan, karena tak ada yang bisa menjawab hasilnya kecuali Allah SWT. Kapan perlu guru dan siswa menyimpulkan jawaban dari soal yang sederhana itu adalah Alif Lam Min ( Hanya Tuhan Yang tahu).

Jadi dalam pembelajaran yang member penekanan pada pemecahan masalah dapat memberikan nuansa keagaamaan dalam sebuah pembelajaran.

Pariaman, 22 November 2023