Pentingnya Inovasi
Persoalan Internal guru Madrasah didominasi oleh perolehan rerata input dan kualitas akademisnya yang rendah dibandingkan dengan input sekolah umum. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata Hasil Ujian Nasional, Penerimaan siswa Baru, dan jumlah peminat yang masuk madrasah. Disamping itu, adanya krisis etika dan moral bangsa serta tantangan masyarakat global yang akan datang, juga akan menambah persoalan bagi guru dalam mewujudkan kualitas tamatannya.
Etika dan tata karma yang selama ini dijunjung tinggi, dikhawatirkan berubah menjai retorika belaka. Sedangkan nilai-nilai akan berganti menjadi budaya-budaya anarkis, kekerasan, dan amoral serta Era globalisasi yang akan dihadapi berisi kompetensi, tranparansi, efiseiensi, kualitas tingggi dan profesionalisasi merupakan hal-hal yang patut diwaspadai oleh guru. Untuk itu, guru harus mampu mengembangkan tiga intelegensi anak didik, yaitu intelektual, emosional, dan moral (Indra Jati Sidi, 2000).
Untuk mampu berperan maka seorang guru madrasah harus bekerja secara professional. Untuk menjadi seorang professional seorang guru madrasah dituntut dengan sejumlah persyaratan minimal, seperti kualifikasi pendidikan, profesi yang memadai, punya kompetensi keilmuan, mampu berinteraksi dengan anak didik, punya jiwa kreatif dan produktif, punya etos kerja dan komitmen yang tinggi terhadap profesi dan secara kontinu mamu mengembangkan diri, dan sebagainya.
Dari persyaratan minimal tersebut guru bukan lagi sebagai knowledge based tetapi lebih bersifat competety based yang menekankan secara optimal konsep keilmuan dan perekayasaan berdasarkan nilai-nilai etika dan moral.
Seorang guru harus mampu berinteraksi dengan siswa dalam menggali potensi kreativitas anak didik, dalam hal ini fungsi guru beralih dari pengajar (teacher) menjadi pelatih (coach), pembimbing, dan manajer belajar (dari teaching ke learning). Sebagai seorang petih guru harus mampu memotivasi siswa untuk menguasai alat belajar, memotivasi siswa bekerja keras, dan membantu siswa mengharagi nilai belajar dan pengetahuan. Sebagai konselar guru berperan sebagai seorang sahabat yang teladan dan akrab. Dan sebagai manajer guru membimbing siswa belajar, mengambi prakarsa dan ide.
Disamping itu sebagai seorang guru madrasah yang merupakan sekolah umum bercirikan Agama Islam, dituntut memberikan kontribusi bagi pengembangan kehidupan beragama dan sentral dalam memberikan sarana dalam kehidupan beragama bagi masyarakat sekitarnya. Untuk itu dalam keseharian guru madrasah harus melaksanakan ciri khas pendidikan agama islam, pada setiap mata pelajaran yang diajarkan (umum maupun agama), setiap kegiatan ekstrakurikuler, dan penciptaan suasan keagamaan yang kunduksif.
Dalam melaksanakan ciri khas tersebut guru madrasah harus mempunyai inovasi dalam model pembelajaran yang bernuansa Islam yang ditandai dari berbagai kegian berupa (diantaranya) :
· Semakin terhindarnya kegiatan pendidikan yang dikotomis antara pendidikan agama dan pendidikan umum, sehingga memungkinkan terjadinya integrasi pendidikan melalui program keterpaduan antara konsep sains dengan ajaran agama
· Semakin terwujudnya suasana keagamaan yang kondusif yang dicerminkan dalah kehidupan keagamaan dan perilaku sehari-hari
· Semakin terpeliharanya pelaksanaan ajaran islam di madrasah baik tentang kebersihan, ketertiban, keindahan suasan kehudupan keagamaan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap ulasannya