Mereka tidak janjian. Mereka pun tidak membuat kesepakatan. Tapi entah kenapa, semua pada kompak, membiarkan aku jalan sendirian, membelah jalan di ibukota . Apa memang semua hanya kebetulan saja?

Apa pun itu, pastilah mereka punya alasan, membiarkan keruan Wisata Senaya Park menjadi kenangan.

Kenangan bersama beberapa penulis Sumbar dan DKI Jakarta.

Ada SUN, Yesi, Bu Ida, dan Hasna Mila. Ada kakakku Solvia dan sobat ku Yulisman. Bu Delia dan Edit Kadila ikut bergabung juga.

Bila diingat ketika awal bertemu, suasana begitu haru. Stasiun Manggarai menjadi saksi, awal berjumpa dan saling berpeluk rasa. Rasa yang muncul karena bisa bersemuka setelah sekian lama hanya komunikasi di dunia Maya.

Pertemukan itu nyata hingga semua melepas kangen dengan melakukan wisata, ke Senayan Park saat malam dan senja. Padahal baru saja bandara dan tak sempat singgah di Hotel tempat menginap selama di Jakarta.

Mengingat semuanya, aku tersenyum sendiri. Apalagi memandang potret keseruan di malam Sabtu tahun lalu.

Keseruan TNGP 2022, yang tercipta oleh sebuah keakraban. Keakraban ini masih terjalin hingga saat ini.

Tahun ini mereka tidak bisa datang bersama2 lagi.

Ya, mau apalagi. Aku hanya bisa berharap, semoga tahun 2024, mereka menebusnya.

Bersama2 hadir, menyemarakan TNGP 2023 di Kota Wisata terindah di Indonesia.

Semoga

Pakanbaru, 16 November 2023