PRAKATA

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadiran Allah Subhanahuwataala, atas izinNya, jadilah buku ini. Dan yang penulis syukuri sekali adalah adanya nikmat kesehatan dan imajinasi yang luas sehingga Penulis mampu berbuah karya. Karya fiksi berupa kumpulan Puisi, karya penulis sendiri, dengan judul Retak, sesuatu yang bisa pecah dan punya kebulatan tekad untuk menjadikannya abadi.

Kumpulan Puisi ini berupa untaian kata-kata, ditulis bukan hanya sekadar imajinasi atau permainan kata dari penulis semata. Tulisan ini lahir dari perenungan terhadap fenomena yang sering terjadi ditengah-tengah kehidupan, dan penulis ingin mengungkapkannya dalam pesan rasa, harapan, keinginan, akan cinta dan cita dalam angan, mimpi, imajinasi dan khayalan. Dengan harapan, semoga bisa menjadi suguhan yang tidak sekadar di baca, tapi ada pembelajaran yang bisa diambil hikmahnya.

SINOPSIS

Sesuatu yang akan retak, bila tidak berhati-hati menjaganya untuk menjadi abadi, akan menghadirkan wajah-wajah kusut, wajah-wajah tertekan, dan wajah-wajah cemas yang tertangkap dalam suasana kebersamaan. Wajah-wajah ceria, wajah-wajah berseri, wajah-wajah berbunga, dapat diprediksi, bergetar dalam api dan tarian derita, karena cita, cinta dan asmara.

Sesuatu yang tidak hanya retak, tapi pecah berkeping-keping dan tak mungkin menjadikannya abadi, adalah akhir dari sebuah kisah. Kisah yang tak mungkin lagi dipertahankan dan akan menyisakan sejuta kenangan. Kenangan berwujud asa, rindu, kekecewaan, keputusasaan dan segala macam bentuk rasa. Semua rasa itu, terangkum dalam buku kumpulan puisi ini.

Inilah dia, buku kumpulan puisi berjudul “Retak,” buku solo ke-11 karya Penulis Jebolan Kelas Pelatihan Menulis yang diadakan oleh MediaGuru. Buku ini terdiri dari 71 buah puisi karya sendiri, yang tidak hanya menjadi suguhan yang pantas untuk dibaca karena indahnya larik di dalamnya, tapi ada pembelajaran dan pesan yang disampaikan penulis, lewat diksi-diksi menawannya. Penasaran? Segera miliki buku keren ini!