BERUBAH RASA (2)
Tak sampai berselang 5 menit, Bu Nyai juga pamitan hendak menghadiri undangan hajatan di kampung sebelah. Sebagai isteri tokoh masyarakat tentu saja banyak warga masyarakat yang mengundangnya jika "musim hajatan"
Kopi yang disuguhkan Ibu Nyai masih sangat panas. Nyeduh kopi hitam cap Kupu-kupu kalau hanya menggunakan air panas dari dispenser. Biasanya agar lebih nikmat kopi hitam Kupu-kupu diseduh menggunakan air panas rebus dadakan. Kurang mantap larutnya meski menggunakan air panas yang disimpan dalam termos.
Agar sedikit reda panasnya maka aku tambahkan parasetamol. Eh, keliru, maksudnya ku tambahkan sedikit air mineral ke cangkir yang berisi kopi panas. Tanpa diaduk lalu kucoba nyruput sedikit,
Alhamdulillah... nikmat mana lagi yang didustakan. Kopi yang semula hanya tercium aromanya, kini terasa nyata....
Ini kopi atau kolak, ya? Gumanku dalam hati. Secepat kilat kutemukan jawabannya. Biasanya kalau yang membuatkan ustaz/ah muda selalu menanyakan "pahit, manis, atau sedang?" Kopi yang disuguhkan tadi tanpa penawaran rasa, asisten rumah tangga bu Nyai yang menghidangkan.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Haha.... Aya2 wae. Paraset campur kolak meureun hihi....
Berubah jadi kolak ya Pak? Hehehe
Mantap