Isak Isnain

Salam Literasi ! Aku lahir dan dibesarkan di kota Semarang, Jawa Tengah, tepatnya 10 Januari 1966. Mengenyam pendidikan dari TK, SD, dan SMP di sekolah swasta ...

Selengkapnya
Navigasi Web
INSPIRASI PENJUAL TEMPE

INSPIRASI PENJUAL TEMPE

Membaca postingan teman-teman di WAG SMA hari ini, ada yang menarik bagiku terhadap salah satu chat dari Emilia '85. Di postingan hari ini dia menceritakan kejadian yang dialami hari ini saat belanja tempe langganan di komplek perumahannya.

Kutipannya:

Td pagi.. 🌞

Aku ngobrol sama penjual Tempe Langganan : Bpk Sugiharto, yg biasa keliling komplek perumahan ku..

Awalnya pertanyaan seputar keinginan dia mncari info universitas yg murah utk anaknya kuliah Tahun depan dgn jalur prestasi, krn anaknya Juara Tae Kwon Do yg diselenggarakan oleh BAIS (**"Badan Intelijen" yaa klo gak Salah) dapat medali emas katanya..

Obrolan ngalir gtu aja ngalor ngidul.. Smpai pd akhirnya si Bpk penjual tempe cerita, "dlu Ada Jendral Marinir bikin Ensiklopedi ttg Marinir 10 jilid di tempat kulo Bu... Kulo dlu kerja di Penerbitan.. di Buku yg jilid 10 lah hny mnceritakan beliau pribadi... Dr Taruna, trs mnjabat sbg Dankodiklat/ KKO.. Saat niku zamannya Pak Bambang Sus.."

Aku kaget lsg motong nanya : Pak siapa Pak..???😳

Tkg Tempe : "Pak Bambang Sus Buu... terusanne Bpk niku njabat Dankormar... Nate dados Danpaspampres ugi.... Pas ulang Tahun Marinir kulo di sediani meja ken mbagi2 teng tamu2..."

Ya Allah dunia kok sempit yaa...

Hanya Aku sedih, si penjual Tempe bgitu bangga bercerita pernah mngerjakan Buku perjalanan Sang Jendral (lupa nanya saat dia dtg di ulangtahun Marinir Ketemu nggak sm mas Ndan @Bambang Sus) saat dia msh mnjd karyawan di Persh Penerbitan PT. Lentera Abadi.. Hny kondisi ekonomi yg mnjadikan dia Skrg Penjual Tempe Keliling...😭😭😭

*Maaf klo salah ngetik bhs jawanyaπŸ™

Ada beberapa hal yang menginspirasi (bagi saya) dari cerita itu, bisa menjadi pelajaran bagi kita semua termasuk anak-anak kita yang masih sekolah.

a. Pak Sugiharto, yang profesinya penjual tempe keliling (bisa diperkirakan kondisi ekonomi keluarganya) sangat perhatian terhadap kelangsungan pendidikan anaknya. Mau mencari tahu (kalau tempe dia sudah punya banyak, bahkan dijual setiap hari), maksudnya mencari informasi universitas yang murah jalur prestasi. Dia mau bertanya ke orang-orang yang dianggap lebih tahu tentang urusan kuliah.

b. Si anak penjual tempe sudah memiliki wawasan ke depan yang baik, ingin melanjutkan pendidikan (kuliah) tinggi tapi juga memahami kondisi ekonomi orang tua. Terbukti anak tersebut mempunyai prestasi non akademik yang bagus, bisa menjadi modal meraih bangku PTN.

c. Lepas menjadi karyawan percetakan (mungkin korban PHK dampak pandemi?) tetap semangat berjuang menafkahi keluarga dengan menjadi penjual tempe keliling.

d. Daya ingat Pak Sugiharto terhadap buku digarapnya saat menjadi karyawan percetakan, dan tahu isi buku (jilid 1 - 10), siapa (nama) yang memesannya. Sebagai karyawan percetakan bukan sekedar mengerjakan tugas rutinnya, tapi juga "belajar" dari isi buku yang dicetaknya. Terutama riwayat pendidikan dan jabatan Pak Bambang Sus. sejak taruna AKMIL hingga jadi Komandan Korp Marinir.

Catatan: Pak Bambang Sus adalah teman SMA, saya serah-terima jabatan Pradana Ambalan Setia Budi (SMAN 4 Semarang) dari beliau. Usai menjadi Dan Kormar, beliau menjadi Danjen Akademi TNI, sekarang menjadi Inspektur Jenderal TNI.

e. Institusi yang memesan cetak buku (pengabdian Korp Marinir 1945 - 2017), Komandan Korp Marinir (Mayjen TNI Bambang Sus) saat itu, memberikan apresiasi kepada karyawan percetakan (pak Sugiharto) untuk membagikan langsung buku (Ensiklopedi Korp Marinir) kepada tamu undangan pada acara HUT Korp Marinir. Hal yang langka terjadi, entah apa yang terpikir di benak Sang Jendral, Mas Bambang Sus, sehingga meminta karyawan percetakan membagikan buku yang dipesannya. Mengapa bukan anak buahnya (tentara) yang diperintah membagikan bukunya?

Riwayat Pak Bambang Suswantono (di SMA biasa dipanggil "Kencus") selama karir sebagai anggota Korp Marinir hingga menjadi Komandan Paspampres (Presiden Joko Widodo) telah dibukukan dalam biografi Bambang Suswantono, Memberi Yang Terbaik, oleh penulis Fenty Effendy tahun 2017.

*

Rangkasbitung-17112021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap ulasannya. Kenal org2 besar juga ni hehe.... Kereenn

18 Nov
Balas

Alhamdulillah, Bu Erna. Dirjen Pajak Depkeu yang sekarang (Suryo Utomo) juga teman/adik kelas barengan kgt pramuka waktu SMA. Salam literasi.

18 Nov

Inspirasi datang dari mana saja termasuk dari penjual tempe. Salam literasi semoga sehat dan sukses selalu buat Bapak Isak Isnain

18 Nov
Balas

Terima kasih sudah berkunjung dan apresiasi, Pak Bambang. Salam sukses selalu.

18 Nov

Keren sekali tayangannya, mantap, sehat dan sukses selalu Pak Isak

18 Nov
Balas

Terima kasih telah SKSS, Bu Yelli. Sehat dan sukses juga untuk ibu dan keluarga.

18 Nov

Barokallah. Inspiratif sekali Pak Isak. Salam sukses

18 Nov
Balas

Terima kasih, Pak Soim. Semoga sehat selalu. Salam literasi.

18 Nov



search

New Post