' Bapak dan ibu jendela kelas 3C terbuka,sekolah kehilangan elshi kata pesuruh sekolahku lewat chat wa grup.Kami bingung elshi itu barang apa?Ternyata setelah ditanya cirinya yang di maksud LCD .Maklum penjaga sekolahku tidak berpendidikan tinggi. Namun begitu ia sangat rajin ,ditangan dinginnya sekolahku menjadi bersih,indah dan aman .

Sontak saja semua guru panik.Lewat chat wa saling berkomunikasi tentang situasi terkini.Terutama bapak kepala sekolah,beliau menyarankan untuk lapor polisi .Beberapa teman menyarankan untuk mengecek ulang tempat kejadian.Segera penjaga sekolah memfoto kelas yang dimaksud.Semua guru khawatir karenanya.Terlebih ops yang rumahnya agak jauh dari sekolah kami.Segera ia meluncur ke TKP.

Beberapa saat kemudian kepala sekolah, ops dan beberapa guru tiba di sekolah untuk memastikan apa yang terjadi. Sedangkan guru yang lain terutama ibu - ibu sibuk berkomunikasi lewat wa grup. Kami selalu menanyakan keadaan terkini atau mengingatkan tentang kewaspadaan.Ternyata setelah di cek ,tidak ada barang yang hilang. Kelas yang dikira kehilangan LCD ternyata memang tidak memiliki LCD. Alhamdulillah kami lega mendengarnya.Rasa was - was yang ada sejak tadi langsung hilang mendengar kabar itu.Usut punya usut ternyata ini terjadi karena kurangnya komunikasi penjaga yang satu dengan yang lainnya. Penjaga yang satu lupa tidak menutup jendela kelas yang menjadi bagiannya.Semua lega. Namun begitu kami mengingatkan untuk selalu waspada.Terutama di situasi sosial distancing seperti ini. Adik ops yang rumahnya jauh dari sekolah agak menggerutu karena kejadian ini " Jauh - jauh dari rumah ke sekolah ternyata tidak terjadi apa - apa " katanya kesal . " Sabar Dik, Anggap saja ini ujian di bulan Ramadhan" kata ibu guru agama menghibur. Kami tahu ini merupakan pembelajaran bagi kami untuk waspada.Semoga sekolah kami selalu aman dan kami dapat menjalankan ibadah dengan tenang. Dan yang lebih utama semoga korona ini segera berlalu agar kami dapat ke sekolah lagi tanpa khawatir. Kami rindu mengajar mereka di sekolah lagi