Makassar, Sepenggal Kisah
Lahir di Makasaar, besar di tanah bugis, lalu kembali lagi. Meski lahir dan sudah menghabiskan separuh usia di kota ini, saya tetap saja bukan orang Makassar karena Sulawesi Selatan menganut paham patriarki.
Samar diingatan tentang Makassar di masa lalu. Yang tersisa hanya kebun binatang, taman hiburan, bus bertingkat, dan keinginan menginap di Hotel Sahid sebagai hotel terbesar saat itu. Selainnya buyar, tertimpa kenangan menjalani masa kecil dan remaja di dusun. Jangankan hotel, tiang listrik pun tak tampak mata. Berpindah dari kota ke desa butuh adaptasi cukup lama.
Rumah peninggalan orang tua masih ada, berhimpitan dengan perumahan yang baru di bangun. Wilayahnya termasuk Makassar lama yang dulu terkenal dengan aroma roti buatan pabrik di perempatan jalan. Dulu ketika naik pete'-pete' (yang selalu memutarkan musik), penumpang menyebutkan nama jalan yang berbeda dengan alamat rumah. Jalan Korban 40.000 lebih terkenal. Selain itu penamaan jalannya lebih fenomenal. Sejarah panjang yang membuat bergidik setiap kali nenek bercerita. Konon, di tempat itu menjadi kuburan massal puluhan ribu pribumi yang dimusnahkan penjajah. Monumen peringatan tragedi ini ada, meski tak seterkenal monumen Mandala di pusat kota.
Kini Makassar semakin berbenah dan berubah, mirip ibukota. Sayangnya hukum patriarki masih tetap sama kentalnya untuk beberapa kisah. Menentang sama saja dengan bencana. Meski terang benderang tapi serasa gulita. Ah, haruskah kita membangun tugu peringatan juga atas tragedi cinta?
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar