Isma Latifah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Coban (tanpa) Pelangi

Coban (tanpa) Pelangi

Tantangan Hari Ke-99, #TantanganGurusiana

Coban Pelangi adalah salah satu coban yang cukup terkenal di Malang Raya selain Coban Rondo yang terletak di Kota Batu. Coban Pelangi terletak di Dusun Ngadas, Poncokusumo, Kabupaten Malang. Coban ini terletak kurang lebih 2 km setelah rest area menuju Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Bisa dibilang, coban ini terletak di area “pintu masuk” TNBTS dari arah Malang.

Pagi ini, saya dan adik serta dua teman perempuan saya mengadakan perjalanan ke Coban Pelangi. Kami mengambil rute Kedungkandang-Madyopuro-Pakis-Tumpang-Poncokusumo. Memasuki wilayah Poncokusumo, dinginnya angin mulai terasa. Jalanan yang kami lalui tidak begitu berkelok, namun menanjak cukup tajam. Sepanjang perjalanan di wilayah Wringinanom hingga Gubug Klakah, di bagian kanan dan kiri kami adalah kebun apel. Sungguh menyenangkan melihat apel masih menempel di pohonnya sementara biasanya saya melihatnya sudah berada di atas meja.

Tiba di rest area TNBTS, kami berhenti sejenak karena rencana awal kami adalah menikmati pemandangan di sekitar rest area. Sayangnya, rest area ini ternyata ditutup selama masa pandemi ini. Akhirnya kami melanjutkan perjalanan menuju Coban Pelangi. Setibanya di Coban Pelangi, kami diwajibkan membayar tiket masuk dan karcis penitipan kendaraan bermotor. Per kepala membayar Rp10.000,00 dan Rp5.000,00 untuk karcis penitipan motor. Setelah membayar, barulah kami melanjutkan perjalanan menuju cobannya.

Perjalanan menuju coban membutuhkan waktu sekira 15 menit dengan berjalan kaki. Medannya berkelok-kelok dengan kemiringan sekitar 45° dan cukup licin karena air hujan. Setelah melewati sungai aliran coban, kita akan sampai pada coban dengan ketinggian sekitar 30 m. Cipratan air coban membuat wilayah di sekitar coban seolah gerimis. Tubuh akan basah bila berlama-lama berada di sekitar coban.

Nah, karena yang kami kunjungi adalah Coban Pelangi, kami penasaran dong kenapa dinamakan pelangi. Usut punya usut, kabarnya pada kesempatan tertentu akan muncul pelagi di atas coban ini. Sebenarnya, ini bukan kali pertama bagi saya mengunjungi tempat ini. Ini adalah kunjungan keempat saya ke Coban Pelangi. Namun, saya belum pernah melihat pelangi di sekitar coban ini sekali pun. Mungkin saya datang di waktu yang kurang tepat. Tapi keempat kalinya melihat Coban (tanpa) Pelangi? Tak apa, saya masih tetap bahagia. Indonesia menyajikan keindahan alam yang sungguh luar biasa.***

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post