Dilarang Mencontek, eh Menyontek!
Tantangan Hari Ke-93, #TantanganGurusiana
.
Beberapa hari yang lalu, saya memberikan materi kaidah kebahasaan berupa pembentukan kata berimbuhan kepada murid-murid saya. Saya memulainya dengan penjelasan kata dasar dan proses afiksasi (pengimbuhannya). Saya jelaskan secara sederhana, bahwa ada 4 jenis afiks yang perlu mereka pahami: prefiks (awalan), infiks (sisipan), sufiks (akhiran), dan konfiks (awalan-akhiran). Saya berikan beberapa jenis afiks serta kata bentukan akibat afiksasi tersebut.
Saat menjelaskan mengenai prefiks, saya menekankan pada proses pengimbuhan awalan meN-. Awalan meN- mempunyai kondisi khusus saat bertemu dengan kata-kata yang berawalan huruf K, T, S, dan P. Kata dasar yang berawalan huruf KTSP tersebut akan luluh jika mendapat awalan meN-, misalnya kata dasar tulis jika mendapat awalan meN- akan menjadi menulis, bukan mentulis. Bandingkan dengan kata dasar catat (kata berawalan huruf c) yang mendapat awalan meN- akan menjadi mencatat, bukan menyatat. Tidak ada huruf yang luluh. Contoh lain misalnya kata dasar sapu jika mendapat awalan meN- akan menjadi menyapu, bukan mensapu.
Nah, di akhir penjelasan, saya memberikan tugas kepada murid-murid saya untuk mencari kata-kata dasar berawalan huruf KTSP, menambahkan awalan meN- pada kata-kata tersebut, dan menuliskan kata bentukan yang terjadi dari proses afiksasi tersebut. Ada seorang murid yang menuliskan seperti ini:
meN- + contek --> mencontek
Dalam hati, saya seolah melihat masa lalu saya. Di masa kuliah, saat mempelajari (bukan memelajari, karena kata dasarnya adalah “ajar”) mata kuliah Morfologi, saya pun pernah menuliskan hal yang sama dengan murid saya. Kata mencontek tampaknya sering digunakan di mana-mana sehingga saya menganggapnya sebagai kata yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Ternyata, dosen saya mengatakan bahwa kata bentukan saya salah.
Kaget, saya perhatikan lagi pekerjaan saya. Tidak ada yang salah. Kata dasar contek berawalan huruf c, maka kata bentukan yang terjadi setelah diberi awalan meN- adalah mencontek, bukan menyontek, begitu batin saya keukeuh. Dengan sabar, dosen saya menyuruh saya membuka kamus untuk memastikan apakah contek adalah kata dasar yang sudah tepat. Setelah membuka Kamus Besar Bahasa Indonesia, malulah saya pada diri saya sendiri. Ternyata, contek adalah kata yang tidak baku. Bentuk bakunya adalah sontek sehingga saat mendapat awalan meN-, tentu saja kata bentukan yang benar adalah menyontek.
Baiklah, saya mengaku salah. Setiap melihat ada kata mencontek, saya selalu mengingat kejadian tersebut. Sejak saat itu, saya menanamkan pada otak saya bahwa menyontek lebih tepat daripada mencontek. Namun, lebih tepat lagi jika kita mengerjakan sendiri, tidak menyontek.***
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar