Hapaheman
Tantangan Hari Ke-290, #TantanganGurusiana
.
Ketika membaca kata hapaheman dalam kiriman Narabahasa hari ini, dahi saya mengernyit (ya, benar-benar mengernyit). Saya tidak pernah mendengar ataupun menggunakannya dalam tulisan saya. Ada embel-embel Sd yang mendahului penulisan maknanya. Ha, Sd? Mau tak mau, KBBI harus saya buka. Ternyata, Saudara, Sd adalah singkatan ragam bahasa Sunda. Pantas saja saya tak pernah menggunakannya. Saya lebih sering menggunakan ragam bahasa Jw alias Jawa dalam tulisan saya.
Lalu, apa makna hapaheman ini? Hapaheman adalah Sd ‘tidak tahu terima kasih’. Kata ini termasuk dalam kelas adjektiva alias kata sifat. Ternyata saya sering juga menggunakan makna kata ini meski tak menggunakan bahasa Sundanya. Kalau menuliskannya dalam bahasa Jawa, saya lebih sering menggunakan kalimat ora nduwe unggah-ungguh. Hehehe (yang penting pembaca atau pendengarnya bisa memahami perkataan atau tulisan saya). Jangan jadi orang yang ora nduwe unggah-ungguh, ya, Saudara. Jangan jadi orang yang hapaheman. 😉
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar