
Kacang Polong Kalengan
Tantangan Hari Ke75-, #TantanganGurusiana
.
Dua orang bekerja di tempat yang sama, masing-masing jauh dari rumahnya. Mereka indekos di tempat yang berbeda. Si A memilih hunian yang lumayan mewah untuk ditempati sendiri. Si B cukup puas dengan indekos yang memiliki dapur bersama. Si A selalu tampil percaya diri luar biasa. Si B tampil sederhana yang penting berwibawa.
Setiap kali bertemu di tempat kerja, si A selalu menanyai si B dengan nada yang kurang enak didengar telinga. Sudah makan dengan apa hari ini? Nonton apa semalaman? Si B hanya mampu menjawab dengan senyuman. Nasi bungkus sambil menonton youtube dari ponsel. Bagi si A, mereka harus makan penuh gizi dan hiburan sempurna selama hidup di perantauan. Tak perlu berhemat sedemikian rupa. Beli saja TV sebagai hiburan di kamar indekos yang sepi. Sekali makan harus dengan sayuran mahal yang penuh gizi sepertinya: dengan kacang polong kalengan, sosis mahal, brokoli, daging, dan sebagainya.
Setiap hari si A mendoktrin si B untuk membeli ini-itu. Si B tak mau menjadi seorang hedonis, tak dihiraukannya segala omongan si A. Suatu hari, di hari gajian, si B dengan bahagia menabung sebagian uangnya di koperasi. Di saat bersamaan, ia melihat si A sedang mengurus pembayaran utang di koperasi. Makan kacang polong kalengan ternyata bisa membuat seseorang berutang, batin si B sambil tersenyum kecut.***
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ada pelajaran berharga