Tantangan Hari Ke-216, #TantanganGurusiana

.

Selain adanya penambahan huruf vokal, ketidakbakuan kata bisa terjadi akibat adanya penambahan huruf konsonan. Penambahan huruf konsonan yang tidak perlu bisa menyebabkan kata yang sudah baku malah menjadi tidak baku. Mengapa seorang penulis biasanya menambahkan huruf konsonan? Biasanya, penulis menuliskan sebuah kata serapan sesuai bunyi aslinya sehingga ada penambahan konsonan tersebut.

Lalu, kosakata apa saja yang biasanya mendapatkan penambahan huruf konsonan pada penulisannya? Ada kata wudu, Magrib, azan, teknik, ekspor, impor, insaf, kongres, paspor, ateis, brankas, dan sebagainya. Yakin kosakata tersebut sudah benar semua penulisannya? Yaps, kata-kata tersebut merupakan kata baku yang tercatat dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia).

Bagaimana bentuk tidak baku kosakata tersebut yang sering digunakan oleh masyarakat? Kita sering menemukan penulisan wudhu, Maghrib, adzan, tekhnik, eksport, import, insyaf, konggres, pasport, atheis, dan brangkas. Kebanyakan, kosakata tersebut ditulis sesuai pelafalannya atau berdasarkan kata aslinya. Kata wudu, Magrib, azan, dan insaf sering ditulis sesuai pelafalannya dari bahasa asing. Sementara itu, kata teknik, ekspor, impor, paspor, dan ateis sering ditulis berdasarkan kata aslinya dalam bahasa asing tanpa mengikuti aturan penyerapan dalam bahasa Indonesia.

Tak perlulah menambahkan sesuatu pada hal yang sudah pas…