Mengenal Anak dan Tindak Tuturnya
Tantangan Hari Ke-252, #TantanganGurusiana
.
Masa anak-anak—berdasarkan usianya—dapat dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu masa awal dan masa akhir. Masa anak-anak awal yaitu kelompok anak-anak yang berusia 2-6 tahun. Sementara itu, kelompok anak-anak yang berusia >6 tahun-12 tahun masuk dalam kelompok masa akhir. Masa anak-anak ini merupakan masa yang sangat penting. Anak mulai belajar memerhatikan apa yang di sekitarnya. Anak mulai tumbuh dan berkembang. Segala bentuk perkembangan yang terjadi pada masa ini akan menjadi dasar perkembangan bagi masa-masa selanjutnya. Kegagalan perkembangan pada masa ini dapat mengakibatkan kegagalan perkembangan bagi masa depannya.
Kita tentu bisa mengingat bahwa saat kita masih anak-anak, banyak orang di sekeliling kita selalu mengatakan, “Jangan begitu, itu tidak baik” atau “Begini lo, yang baik”, terutama dari orangtua kita. Masa anak-anak memang masa yang paling tepat untuk mengajarkan banyak hal tentang mana yang baik dan mana yang buruk sesuai dengan norma yang berlaku dalam masyarakat. Pada masa ini daya ingat anak masih tajam dan apa yang diajarkan orangtua akan bertahan sampai ia dewasa nanti, karena itulah ada baiknya jika orangtua ‘bekerja keras’ untuk ‘menjejalkan’ pelajaran—seperti sikap, perilaku, kewajiban, akhlak, budi pekerti, dan sebagainya—yang baik selagi usia anak masih dini.
Bagi anak-anak usia 2-6 tahun, bahasa yang diucapkannya adalah dengan susunan kosakata-kosakata yang masih sangat sederhana. Kosakata-kosakata yang dimiliki anak pada rentang usia ini adalah berkisar pada apapun yang ada di lingkungannya pada masa tersebut. Orangtua—khususnya ibu—sebagai orang yang selalu berada di samping anak, akan turut membentuk kosakata-kosakata anak. Bahasa yang diucapkan anak pada rentang usia ini mencakup kosakata-kosakata tentang aktivitas kehidupannya semacam makan, minum, tidur, bermain, dan buang air. Selain itu, anak pada usia ini sangat gampang dan sering sekali meniru apa-apa yang ada di sekitarnya. Bahkan ucapan orang-orang di sekelilingnya juga akan dengan mudah ditiru dan diingat-ingatnya, serta akan mudah tersimpan dalam memorinya.
Sementara itu, pada usia 6-12 tahun kosakata anak sudah semakin bertambah banyak. Hal ini dikarenakan anak sudah memperoleh pendidikan formal di luar rumah sehingga apa yang dilihatnya pun sudah semakin banyak. Kosakata-kosakata yang dikuasai anak pada usia ini bukan lagi aktivitas kehidupan rumahnya saja, namun juga aktivitas kehidupannya di sekolah, lingkungan sekitarnya, bahkan juga aktivitas orang lain. Karena itulah, bagi anak dalam rentang usia ini, orangtua harus semakin banyak memberikan pembelajaran bahasa yang baik dan benar sehingga ketika anak tumbuh dewasa tidak sampai dianggap sebagai anak yang kurang ajar, tidak punya akhlak, atau lebih buruk lagi: tidak punya sopan santun.***
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar