Tantangan Hari Ke-105, #TantanganGurusiana

.

Bakda subuh, Pak Di si penyampai berita duka menggegerkan Kampung Negeri. Mak Siti, si pemasak andal, dikabarkannya meninggal. Seperti biasa, Pak Di mengucap kalimat istirja setelah mengucap salam melalui pelantang masjid. Namun, ada yang berbeda. Pemakaman Mak Siti harus menunggu kepulangannya dari rumah sakit yang tak tentu jadwalnya.

Tetangga kanan kiri mulai ribut. Ini musim Covid-19. Mungkinkah Mak Siti positif Covid sehingga harus melakukan tes di rumah sakit? Berita simpang siur mulai berdengung. Kelompok bapak-bapak sudah tiba di rumah duka, menanti kedatangan jenazah. Anak-anak Mak Siti pulang dengan menangis. Mereka bilang, Mak Siti kemarin malam hanya sakit perut. Ketika dibawa ke rumah sakit, beliau meninggal. Pihak rumah sakit mengadakan tes cepat, hasilnya negatif. Namun, saat jenazah akan dibawa pulang, pihak rumah sakit mengatakan hal yang berbeda. Mak Siti positif Covid-19.

Pemakaman Mak Siti dilaksanakan dengan protap kesehatan ketat. Hanya mobil polisi dan ambulans yang boleh mengantar jenazah ke makam. Semua pelayat berhamburan pulang karena petugas dari polisi dan TNI datang dengan APD lengkap sambil menyemprot desinfektan di lingkungan rumah Mak Siti. Anak-anak Mak Siti dikarantina lokal. Mereka tak boleh keluar rumah, juga tak boleh mengantarkan Mak Siti ke tempat peristirahatan terakhir. Kampung Negeri tiba-tiba hening. Dua hari kemudian, hasil tes swab Mak Siti keluar. Ia negatif Covid-19.***