Tantangan Hari Ke-140, #TantanganGurusiana

.

Di era pandemi seperti ini, kebanyakan kegiatan dilakukan secara daring. Bukan hanya pembelajaran daring, rapor pun dibagikan secara daring. Hari ini, sekolah saya membagikan rapor tengah semester secara daring kepada wali murid. Rapor berbentuk PDF tersebut dibagikan melalui media Whatsapp. Setiap wali kelas membagikan satu per satu rapor kepada wali murid.

Saya pun demikian. Setelah dalam satu minggu mengolah nilai rapor, saya berhasil menyimpan rapor dalam bentuk PDF satu per satu kemarin malam. Pagi tadi, saya berhasil membagikannya kepada 31 wali murid siswa perwalian saya. Cukup istimewa sebenarnya, baru kali ini saya membagikan rapor secara daring. Kebanyakan, wali murid akan melakukan konsultasi setelah mendapatkan rapor putra/putrinya.

Hal utama yang diutarakan oleh wali murid adalah keluhan mengenai sekolah daring yang tak kunjung usai. Mereka (para wali murid) merasa anak-anaknya semakin malas belajar jika sekolah dilakukan secara daring. Mereka jarang mengerjakan tugas karena keasyikan bermain gim di ponsel mereka. Selain itu, wali murid mengaku tidak bisa terus-terusan mendampingi putra/putrinya belajar karena kesibukan bekerja atau mengerjakan pekerjaan rumah.

Baiklah, meskipun tak pantas mengeluh, saya pun sebenarnya ingin mengeluh. Saya juga sudah bosan menghadap laptop setiap hari. Saya juga lelah menerima tugas siswa saat tengah malam. Saya pun ingin segera menghadap siswa saya secara langsung. Saya merindukan murid-murid saya. Akan tetapi, mungkin memang ini hal terbaik yang bisa kita lakukan saat ini.

Mari berdoa agar pandemi ini segera berakhir. Mari berdoa agar sekolah segera dibuka kembali. Mari berdoa agar negeri ini sejahtera kembali. Mari berdoa…