Tahu Lupus, 'kan?
Tantangan Hari Ke-230, #TantanganGurusiana
.
Di hari libur seperti ini, kegiatan bermanfaat apa yang Anda lakukan? Kalau saya, memasak, membaca, dan merajut menjadi pilihan. Di antara buku-buku yang saya baca, buku paling menarik perhatian saya adalah Lupus. Siapa tak kenal Lupus? Cowok era 80-an ini sukses membius saya sejak saya pertama kali membacanya di bangku SMP. Sampai saat ini, saya tak pernah merasa bosan saat membacanya. Tak terhitung berapa kali saya sudah membacanya.
Ada beberapa genre Lupus yang ditulis oleh Hilman Hariwijaya. Ada Lupus Kecil, Lupus ABG, dan Lupus (versi dewasa, sejak usia SMA). Koleksi Lupus saya cukup lengkap, terutama buku Lupus dewasa. Membaca buku ini membuat saya mengenang masa-masa SMA saya (padahal, Lupus generasi ’80-an, sementara saya generasi ’90-an yang mengalami masa SMA pada tahun 2000-an).
Lupus adalah sosok pemuda yang tak pernah lepas dari permen karet dan jambul istimewanya. Kendaraan pribadinya adalah vespa berwarna kuning ngejreng. Ditinggal ayahnya sejak SMA membuat Lupus harus bekerja keras dalam hidupnya. Meski terkesan jahil, badung, cuek, dan gokil, bagi saya Lupus adalah gambaran cowok ideal. Lupus begitu setia kawan dan tak pernah acuh tak acuh pada teman yang membutuhkan bantuan, terutama untuk Boim dan Gusur, sahabat sejatinya. Saya sendiri menangkap Lupus adalah tipe romantis jika sudah bergabung dengan Poppi, pacarnya. Selain itu, Lupus adalah sosok penyayang keluarga, baginya keluarga adalah yang utama.
Ada banyak keseruan saat membaca novel ini. Disajikan dengan bahasa sehari-hari yang mudah dimengerti, pada beberapa bagian buku ini dimunculkan penggunaan ragam bahasa gaul yang dilisankan oleh Fifi Alone, teman Lupus yang lain. Tema yang diangkat sungguh merakyat dan mudah ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Adakah novel pada masa ini yang sekiranya mirip dengan Lupus? Ah, saya mulai merindukan Lupus lagi…
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen ulasannya, Bunda. Salam literasi