Ismarina Rosida

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Tugas A

Tugas A

1. Bagaimana Bapak/Ibu memahami cara kerja otak, 5 kebutuhan dasar manusia, tahap tumbuh-kembang anak berserta pengaruhnya pada pembentukan kebiasaan dan nilai-nilai hidup manusia? Mengapa demikian? Otak bekerja dengan 2 sistem berfikir berbeda, yaitu berfikir cepat dan berfikir lambat. Kedua cara berfikir tersebut sangat mempengaruhi manusia dalam berprilaku. Sistem berfikir cepat tidak membutuhkan energi yang besar. Sehingga sistem berfikir ini dapat menghemat penggunaan energi manusia. Cara berfikir cepat ini dikelola oleh otak reptil dan otak mamalia yang bekerja untuk menghemat energi dalam mengelola otomasi bagian-bagian tubuh kita yang bekerja di bawah sadar. Sedangkan sistem berfikir lambat lebih kepada cara berfikir pada tingkatan yang lebih kompleks, sehingga membutuhkan energi yang besar. Sistem berfikir lambat ini dikelola oleh otak primata dan otak luhur manusia yang bekerja dengan menggunakan energi dan kecepatan yang besar dan bertentangan dengan cara kerja alamiah bagian otak yang lain. Manusia memiliki 5 Kebutuhan dasar diantaranya kebutuhan akan kasih sayang atau perasaan diterima oleh ingkungannya, pengakuan akan kekuasaan dan penguasaanya, bertahan hidup yang timbul secara alamiah yang bersifat fisiologis seperti kebutuhan akan makan, minum, pakaian, istirahat, dan rasa aman. Kemudian kebutuhan akan kesenangan dan kebebasan dalam bertindak dan bertingkah laku tanpa ada tekanan dari pihak manapun. Kebutuhan dasar ini harusnya terpenuhi secara penuh sehingga tidak erjadi kesenjangan. Jika salah satu saja tidak terpenuhi, dikhawatirkan akan timbul tindakan-tindakan dan perbuatan yang akan berlawanan dengan norma yang ada. Tumbuh kembang anak, terutama kepribadiannya tumbuh dalam beberapa tahapan. Diantaranya, tahap yaitu ketika anak berada pada rentang usia 0-1,5 tahun. Pada masa ini, anak menumbuhkan harapan dan rasa percaya kepada orang tua sehingga jika dalam pengasuhannya itu tidak terpenuhi, maka akan timbul rasa ketidakpercayaan pada diri anak. Tahap yang kedua 1,5-3 tahun, pada tahap ini anak membangun tekad dan kehendak mereka jika orang tua memberikan kesempatan kepada mereka maka akan tumbuh kemandirian pada diri anak. Jika tidak didapatkan, maka akan timbul rasa rendah diri pada diri anak. Selanjutnya tahap ketiga yaitu rentang usia anak 3-5 Tahun yaitu masa anak masuk pada masa awal sekolah. Pada masa ini seharusnya anak diberikan kesempatan untuk mengeksplor maksud dan tujuan dalam kehidupan mereka sehingga anak dapat mengambil inisiatif. Jika tidak, maka akan timbul rasa bersalah pada diri anak. Tahap keempat 5-12 tahun orang tua harus menyediakan waktu untuk anak menumbuhkembangkan produktifitas mereka dalam belajar apabila tidak terpenuhi maka anak akan merasa rendah diri/ tidak produktif. Tahap kelima 12-18 tahun, anak perlu penuntun dalam mendapatkan identitasnya menemukan jati diri agar mereka tidak kebingungan. Dan tahap keenam 18-40 tahun, pada fase ini adalah tahapan memerlukan cinta dan kasih sayang menjalin hubungan intim dengan seseorang dan keluarga apabila tidak anak akan merasa terisolasi dari lingkungannya. Selain itu juga tahapan tumbuh kembang anak menurut Ki Hajar Dewantara terbagi atas 3, yaitu Wiraga (0-8 tahun) yaitu tahap bermain, belajar, ekplorasi, dan pengalaman. Wiraga-Wirama (8-16 tahun) yaitu tahapan selaras dan seirama antara wiraga dan wirama tetapi keinginan untuk bermain berkurang. Wirama (17-24) yaitu tahapan pembiasaan, tanggung jawab dan kegiatan rutin selaras dengan sesama dan semesta. 2. Menurut Bapak/Ibu nilai-nilai apa yang perlu dikuatkan sebagai guru penggerak? Mengapa demikian? Menurut saya adalah nilai-nilai yang perlu dikuatkan dalam pendidikan calon guru penggerak adalah Mandiri mampu mendorong diri untuk kreatif dan inovatif, Reflektif mampu introspeksi diri dan perbaikan diri baik secara sistem pengajaran maupun sebagai teladan siswa, Kolaboratif mampu bekerjasama dengan baik dengan rekan sesama guru penggerak, rekan guru, dan komunitas lainnya sehingga mendapatkan hasil yang terbaik. Inovatif menemukan gagasan/ ide baru dalam pendidikan. Berpihak kepada murid mengutamakan kebutuhan murid untuk perkembangan pendidikannya.
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post