Cerpen Move On
AKHIR PERJALANAN
Ismiati Irzain
Disaat sujud terakhir dalam sholat istiqarahnya kirana sujud agak lama dari biasanya. Dengan berderai air mata dia berbisik ya Allah semoga apapun akhirnya hamba ikhlas menerimanya. Aamiin Yarabbal Alamin… ini merupakan sholat istiqarah yang kesekian kalinya kirana lakukan untuk mengambil keputusan. Keputusan yang sangat berat yaitu bercerai dari suami yang sangat dia harapkan. Suami yang sangat dicintai anak-anaknya.
Pertemuan bermula saat saat kirana dan andre bertemu di rantau. Mereka sama-sama berasal dari kabupaten yang sama tapi beda kecamatan. Kirana adalah seorang wanita cantik yang idealis. Sedikit egois karena dibesarkan dari keluarga berada. Kirana tidak mau melanjutkan kuliah karena malas belajar. Bukan karena bodoh, tapi malas jika harus menulis, malas jika harus mencatat pelajaran. Tapi jika disuruh untuk tampil ataupun presentasi di depan kelas kirana selalu yang nomor satu.
Saat tamat SLTP kirana sangat ingin melanjutkan sekolah ke STM/SMK sekolah kejuruan yang bisa memberikan skill kepada siswanya. Kirana agak tomboy, karena dari empat bersaudara semuanya perempuan. Kirana merupakan putri kedua, yang dari kecil sering diberikan mainan mobil-mobilan oleh papa. Tidak heran saat ingin melanjutkan sekolah kirana sangat ingin menjadi ahli otomotif. Yang bisa membogkar pasang kendaraan bermotor yang ada.
Karena papa tidak setuju akhirnya dipaksa masuk sekolah SPP/Sekolah Pertanian Pembangunan. Sekolah kejuruan juga yang diberikan kepada siswanya tapi skillnya di bidang pertanian. Sebagai PNS papa kirana lebih mengetahui bakat putrinya suka bicara di depan umum sekaligus mengetahui peluang untuk penyuluh dibidang pertanian lebih besar. Karena daerah tempat kirana tinggal mata pencahariannya adalah mayoritas bertani.
Saat itulah kirana semakin malas belajar. Meski papa terpilih sebagai komite disekolah kirana, tapi berkali-kali papa sering terpanggil karena kelakuan kirana. Kenakalan-kenakalan yang sering dilakukan kirana sering membuat bapak dan ibu guru kehabisan akal.
Setiap minggu kirana pulang ke rumah, meski jaraknya hanya 10 km dari rumah. Setelah papa mengantarkan kirana hari senin pagi ketempat kos. Lengkap dengan bekal sambal dan beras untuk seminggu plus uang jajan, hari kamis sudah sampai lagi di rumah. Dengan alasan sambal dan beras habis. Padahal beras di jual sambal dibagi keteman-teman terus kirana membeli nasi bungkus dua kali sehari untuk makan. Hari kamis pulang hari jum,at diantar papa. Hari sabtu sampai lagi di rumah.
Papa kirana orangnya tidak pemarah. Tapi beliau berkarakter tenang dan selalu mengayomi kebutuhan anak-anaknya. Jarang marah, tapi jika sudah marah jin pun bisa ketakutan oleh beliau. Pernah kirana dimarahi gara-gara bertengkar dengan adek ke tiga dibawah kirana. Papa mencarinya sambal membawa pelepah pisang. Memukulnya sampai kirana menangis kesakitan dan pelepah pisang menjadi hancur karena dipukulkan ke kaki kirana. Akhirnya kirana pun lari dan tidak kembali sampai kemarahan papa mereda. Meski demikian diantara empat bersaudara kirana yang paling tidak takut dengan kemarahan papa.
Bahkan saat papa jadi bendahara keuangan di kabupaten. Setiap bulan papa membawa uang satu tas untuk dibagi-bagikan kepada bendahara sekolah, kirana jika ada kesempatan selalu mengambil uang-uang gaji tersebut dilemari tanpa sepengetahuan papa. Nanti ujung-ujungnya saat uang sudah dibagikan yanag tertinggal itulah gaji beliau yang kadang tanpa disadari sudah berkurang karena harus mengganti uang yang sudah diambil kirana.
Sering kirana mengambil uang papa tapi tidak pernah ketahuan. Setelah besar masa lalu tersebut diceritakan kirana kepada anak, saudara dan keluarga sebagai motifasi supaya jangan mencontoh perlakuannya yang tidak baik. Karena kirana menyadari sangat tidak ada keuntungannya jika harus berbuat curang. Dengan kondisi tersebut kirana tumbuh menjadi gadis yang pemberani dan mandiri. Tamat SPP meski nilai pas-pasan bagi papa itu sudah lebih dari cukup. Menyadari kondisi putri beliau.
Tamat SPP kirana tidak mau melanjutkan kuliah, tapi memilih untuk merantau mencari pengalaman. Beruntung ada keluarga yang sukses dirantau sehingga keluarga berani melepas kirana untuk mencari pengalaman. Saat ini lah kirana bertemu dengan andre. Seorang pemuda gagah, tinggi kulit kuning langsat dan berhidung mancung.
Sebelumnya manajer tempat kirana bekerja sempat jatuh hati dan menyatakan cinta kepada kirana. Laki-laki sederhana yang memiliki komitmen dan tanggung jawab dalam hidup dan bekerja. Laki-laki ini berasal dari provinsi yang berbeda. Tapi karena kalah gagah dari andre kirana memilih andre meski umurnya satu tahun dibawah kirana.
Empat tahun merantau, merasa sudah cukup bekal berkelurga andre dan kirana memutuskan untuk mengikat hubungan mereka dengan ikatan pernikahan. Gayung bersambut kedua belah pihak pun mengadakan pernikahan bagi andre dan kirana. Kemudian mereka kembali kerantau karena belum ada pekerjaan tetap dikampung. Dirantau mereka kembali bekerja di kantor masing-masing. 6 bulan menikah kiranapun hamil. Andre melarang kirana bekerja untuk bisa fokus menjaga buah hati mereka. Saat kehamilan kirana 7 bulan andre dan kirana memutuskan untuk pulang kampung, mencari usaha dikampung supaya dekat dengan keluarga nantinya.
Saat kehamilan sudah 9 bulan kirana pun melahirkan seorang putri yang cantik yang diberi nama Calista. Andre pun sudah pindah ke kampung untuk membuka usaha dibidang jual beli kayu. Ayah kirana meminjamkan mencarikan uang modal untuk usaha. Andre merupakan anak laki-laki satu-satunya dari 4 bersaudara. Dia menjadi kesayangan sekaligus tulang punggung keluarga. Bisnispun awalnya berjalan lancar, uang pinjaman modal pun bisa di angsur sesuai perjanjian.
Karena tuntutan pekerjaan andre pulang sekali satu minggu. Karena lokasinya jauh dari rumah keluarga kirana. Kirana tinggal bersama orang tua. Saat calista sudah berumur 3 bulan kirana pun mencoba melamar di TK dekat rumah. Karena muridnya banyak sementara tenaga pengajar kurang. Akhirnya menjadi tenaga honorer, sementara calista dijaga orang tua kirana.
Enam bulan pun berlalu, andre semakin jarang pulang. Memberikan uang belanja pun mulai berkurang. Dengan alasan bisnis tidak berjalan lancar. Kirana pun berusaha menemui bos tempat andre bekerja, disana dia mendapat kabar dari teman-teman andre, yang menceritakan bahwa andre menjadi kesayangan bos dan dekat dengan putri bos.
Kirana merasa terhenyak. Tidak mungkin tidak ada gaji yang diterima. Sementara kirana harus menyicil hutang untuk modal yang masih tersisa 4 tahun kedepan. Dengan uang gaji yang tidak seberapa ditambah berjualan kecil-kecilan kirana menyicil sisa hutang. Untuk makan sehari-hari sudah ditanggung orang tua kirana.
Andre pun semakin jarang pulang. Kalau pulang dia lebih sering kerumah orang tuanya. Saat hari hampir lebaran kiranapun mencoba menghubungi dengan baik. Termasuk mengunjungi ibu mertuanya. Kirana merasa Bahagia sekaligus sedih. Bahagia karena kehidupan mertua yang biasanya seadanya sekarang sudah memiliki fasilitas yang lengkap. Seperti kulkas, mesin cuci, tv bahkan speaker aktif untuk karoke. Sedih karena dari cerita tetangga semua itu yang membelikan adalah andre. Sementara andre jarang pulang dan jarang memberi belanja kepada kirana.
Saat kembali pulang sepanjang perjalanan kirana menangis dan menyembunyikan kesedihan dari calista yang sudah hampir berumur 3 tahun. Calista adalah putri yang cantik dan ceria. Saat datang menemui neneknya calista mendapat hadiah pakaian dan uang belanja. Bahkan calista juga minta dibelikan kepada nenek nya speker aktif untuk menyanyi balonku. Sebetulnya sang nenek merasa tersendir tapi dengan tenang dia menjawab “iya nanti nenek belikan”.
Karena melihat kondisi kirana keluarga pun kembali bermufakat untuk kembali manyatukan kirana dan andre. Karena memang tidak ada alasan untuk bercerai andre kembali bersama kirana. Dengan catatan tinggal terpisah dengan orang tua kirana. Kemudian andre mencari usaha dikampung kirana.
Kehidupan pun kembali berjalan normal. Kirana pun mengikhlaskan semua yang dilakukan andre karena Calista saat mencintai ayahnya. Meski kehidupan belum sesuai dari yang diharapkan tapi andre dan kirana bisa memenuhi kebutuhan keluarga. Sehingga akhirnya lahir putra kedua dan ketiga. Kirana tetap honor di TK dekat rumah. Sudah berjalan 11 tahun. Hutang awal modal usaha andre pun sudah lunas. Kirana pun sudah punya 1 putri dan dua putra.
Karena ingin kehidupan yang lebih baik, andre dan kirana kembali memikirkan bisnis untuk menjadi toke karet. Dengan menggadaikan sertifikat tanah mama, kirana pun meminjam modal yang sangat besar. Kembali kisah terulang andre pada awalnya bisa mengangsur hutang-hutang tagihan bank. Tapi satu tahun kemudian andrepun mulai sering pulang malam. Sering diajak bos untuk dinas luar. Jarang pulang dan pulang kampung menjenguk orang tuapun menjadi alasan.
Dengan berbagai cara kiranapun mulai mencari tau apa yang terjadi dengan suaminya. Kirana kembali mendengar kabar kedekatan suaminya dengan putri bos yang menjanda. Malam itu, secara diam-diam kirana yang sedang hamil 7 bulan membuntuti suaminya. Hari sudah menunjukkan pukul 22.00 malam. Kirana bersembunyi didekat rumah janda tersebut. Sementara andre singgah diwarung didekat rumah janda.
Ditemani nyamuk dan ketakutan kirana menunggu sampai kira-kira pukul 23.00 malam. Kemudian suaminya mengetuk rumah sang janda. Andre pun masuk dan mereka bercerita di dalam rumah. Tidak tahan kirana pun mengetuk pintu, pintupun dibukakan. Andre pun kaget dan mengajak kirana pulang. Kirana tidak terima dia mulai menangis dan bicara keras kalau dia selama ini tidak menyangka kalau yang diceritakan orang semuanya benar.
Orang-orangpun berdatangan kemudian melerainya. Andre mengajak kirana pulang dan menceritakan jika dia hanya menghibur putri bos yang kesepian. Kirana tidak bisa lagi menahan diri rasa benci dihatinya kian memuncak. Dan merasa tidak sanggup lagi hidup bersama andre. Tapi sekali lagi demi anak-anaknya kirana mencoba bertahan.
Akhirnya dtatanglah saat kirana melahirkan putra keempatnya. Dengan menahan rasa sakit kirana dibawah ke sebuah klinik. Andre menemani bersama keluarga termasuk putri bos. Sesaat sebelum kirana melahirkan andre menyuruh kirana meminta maaf kepada putri bos. Sunggu hal yang sangat menyakitkan. Membuat tensi kirana menjadi tinggi dan akhirnya kirana terpaksa di operasi.
Hari-haripun semakin hambar, andre tetap mengelak tidak punya hubungan dengan putri bos. Sementara kirana semakin menahan hati. Hingga akhirnya kirana pun semakin menjauh. Saat putra bungsunya masih berumur 20 hari andre minta izin merantau kepada kirana. Karena andre merasa tidak nyaman dengan keadaannya. Juga segan dengan ibu mertua yang sudah menanggung belanja keluarganya. Hutang-hutang pun mulai macet.
Dengan perasaan campur aduk kirana melepasnya. Merantau ke provinsi lain sejauh seminggu perjalanan. Sejarah pun terulang nafkah tidak pernah lancar. Uang untuk membayar hutang-hutang pun tidak ada. Bahkan sempat tidak bisa dihubungi. Tinggallah kirana dengan 4 orang anak. Beban bunga hutang yang kian bertambah. Belanja anak-anak tidak memadai.
Sebagai solusi kirana terpaksa membiarkan Calista dan putra kedua tinggal disekolahkan kakak dan adik kirana. Tinggallah kirana bersama putra ketiga dan keempat dirumah orang tua. Saat putra ketiga ditinggalkan andre berumur 7 tahun. Sekarang sudah berumur 9 tahun. Dia sempat mengenal andre dan selalu merindukan ayahnya. Saat kirana memberikan uang jajan dia tidak pernah mau jajan. Dia selalu menabungkan semua uang jajannya. Saat kenaikan kelas kirana tidak bisa menahan tangis. Karena semua uang tabungan putra ketiganya diserahkan kepada kirana. “ibu ini uang tabungan Raihan, tolong kirimkan kepada ayah supaya ayah bisa pulang” kirana hanya bisa terdiam karena diapun sudah sering meminta andre untuk pulang. Tapi untuk kesekian kalinya kirana mendapat kabar jika andre sudah punya istri, dan mempunyai anak di rantau. Harapan kirana kian pupus. Selain memikirkan anak-anaknya kiranapun harus melunasi hutang-hutang suaminya yang semakin hari semakin bertambah bunganya. Anak-anak kirana tumbuh apa adanya, masih sekolah dan membutuhkan biaya. Tapi untuk bertahan pun kirana sudah tidak sanggup. Sementara status kirana pun sekarang tidak jelas. Sampai kapankah kirana bisa bertahan ?
Ismiati Irzain, lahir di kabupaten Sijunjung 28 oktober 1979, sumatera barat. Sijunjung terkenal dengan julukan kota “lansek manih”. Berangkat dari hobi suka membaca, menulis buku diary dan mempelajari hal-hal yang baru. Wanita ini selalu bersemangat untuk terus belajar, termasuk dibidang menulis. Meski sudah berusia 41 tahun penulis juga terus berusaha mencoba dan berbenah untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen cerpennya, Bunda. Salam literasi
Terima kasih pak, salam literasi...
Terima kasih pak, salam literasi...
Terima kasih pak, salam literasi...
salam literasi, cerpen yg bagus... keren
Terima kasih pak...