Ismiati Irzain

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Cerpen Kekuatan Cinta

 SAMPAI SAATNYA TIBA

Ismiati Irzain

 

            Hari yang cerah ditahun 2000 an, saat lola sedang sibuk mencari buku hukum internasional diperpustakaan kampus fakultas hukum. Tiba-tiba hp nokianya berdering. “Hmmm…nomor baru lagi” bisik lola, diangkat atau tidak ya. “Sudahlah tidak usah saja” bisik hatinya. Ini bukan pertama kali lola menerima telepon dengan nomor baru. Sudah sering lola menerima telepon dengan nomor baru, ujung-ujungnya berusaha menggoda dan mengajak untuk ketemuan. Lola merasa orang yang menelpon tidak gentelment karena tidak berani untuk menemui langsung. Kenapa harus melalui telepon, meski sebetulnya lola juga tidak tertarik untuk dekat dengan laki-laki. Karena tidak terbiasa dari dahulunya.

            Lola adalah salah seorang mahasiswa fakultas hukum tingkat tiga. Target tamat tiga setengah tahun menjadi impiannya. Lola merupakan mahasiswa yang memiliki multi talent. Selain memiliki wajah cantik, otak cerdas karena selalu menjadi juara umum semenjak sekolah juga memiliki suara yang merdu dalam membaca ayat-ayat al-qur’an. Lahir dari keluarga akademik karena ayah lola adalah kepala sebuah SMK dan ibu rumah tangga yang juga seorang sarjana matematika. Tapi memilih untuk total dirumah tangga untuk bisa maksimal mendidik  dan mengasuh anak-anak sekaligus bisa berbakti dan mendukung karir suami. Perjuangan beliau tidak sia-sia. Karena ketiga orang putri beliau semuanya menjadi orang sukses dan taat.

            Lola kembali sibuk mencari buku untuk menyelesaikan tugas akhirnya. Ketika tiba-tiba dia melihat sosok yang selama ini selalu hadir dalam mimpi-mimpinya. Jantung lola berdetak menjadi kencang, keringat dingin mulai membasahi telapak tangannya. Tepat lola bukanlah tipe yang biasa berkomunikasi dengan cowok. Lola pendiam namun tidak berani jika akan berhubungan dengan masalah cowok. Makanya cowok juga kehilangan akal cara menghadapinya. Karena lola banyak diam dan akhirnya para cowok merasa lola tidak menyukainya.

            Karena sifat lola tersebut teman-teman memberi trik kepada para cowok untuk mendekati lola menggunakan telepon dulu. Sebagai anak tertua lola dituntut untuk perfect baik dalam prestasi maupun kepribadian. Karena tidak memiliki saudara laki-laki ditambah keluarga yang disiplin sehingga tidak ada waktu bagi lola untuk mengenal dan bergaul dengan laki-laki.

            Aww…jerit lola kaget karena tanpa sengaja kakinya tersandung meja. Disaat bersamaan ahdi sudah berada disamping lola. Sambil menahan sakit lola tersenyum kecut melihat ahdi. “Astagfirulloh kenapa sampai tersandung lola?” “ini ada minyak urut untuk mengurangi rasa nyeri” sapa ahdi sambil membantu lola untuk berdiri. “Tidak apa-apa jawab lola”. Sambil menahan sakit “Kamu kuliah disini ya?” “iya”. “Fakultas apa” “Hukum” seperti biasa lola jika ditanya satu maka jawabannya juga satu. “Oh iya aku juga kesini mencari buku-buku masalah ekonomi, untuk menyelesaikan tugas akhir”. “Supaya referensiku lebih kaya dan sempurna aku memutuskan untuk mencari buku kebebarapa kampus. Termasuk disini”. “Sudah tiga tahun kita tak bertemu, kalau boleh aku ingin meminta no.hpmu” cerocos ahdi sambil mengambil buku dan pena. Dengan perasaan campur aduk lola pun menulisakan nomor hpnya.

            Setelah bercerita secukupnya akhirnya mereka kembali sibuk mencari tugas-tugas masing-masing. Sore itu lola pulang ketempat kost dengan perasaan senang. Karena bertemu dengan ahdi teman ketika SLTA. Ahdi merupakan ketua OSIS yang pintar dan pandai bergaul. Disukai teman-teman dan guru karena memilki akhlak yang baik. Sedangkan lola merupakan siswi yang selalu menjadi juara umum. Bapak dan ibu guru juga banya yang menyayanginya.

            Berawal sama-sama menjadi bintang di sekolah. Tapi keduanya tidak pernah saling menyatakan suka. Ahdi hanya dua bersaudara, keduanya laki-laki. Sedaangkan lola tiga bersaudara semuanya perempuan. Orang tua ahdi merupakan seorang ulama. Anak-anaknya selalu menjaga pergaulan untuk menjaga nama baik kedua orang tuanya. Kata pacaran tidak ada dalam keluarga mereka. Tapi sejujurnya mereka saling menyukai. Saling mengagumi, tapi tidak mempunyai keberanian untuk mengungkapkannya.

            Saat malam minggu hp lola berbunyi yang menelpon ternyata ahdi. Dengan perasaan cemas bercampur bahagia lola mengangkat telepon. “Bagaimana tugas-tugas akhirmu la?”. “Masih ada perbaikan, untuk bisa wisuda bulan maret aku harus segera kejar target”. Lola mulai bercerita banyak. “Aku juga berharap bisa untuk wisuda dibulan maret nanti, karena ayah sudah sering sakit-sakitan beliau memintaku untuk memimpin pondok pesantren” cerita ahdi.

            Seiring waktu mereka lola dan ahdi semakin sering bertemu dan saling membantu. Hingga akhirnya mereka dinyatakan bisa diwisuda dibulan yang sama. Hanya berbeda tanggal karena perbedaan kalender pergurun tinggi tempat mereka kuliah. Saat Bahagia tersebut lolapun tidak berani untuk bercerita kepada orang tuanya. Yang menjadi prioritas mereka sekarang adalah supaya lola segera pulang kampung dan mengabdi di kantor pengadilan yang tidak jauh dari rumah lola.

            Saat ahdi diwisudapun lola hanya berani mengucapkan selamat. Tanpa ada sepatah katapun kalau mereka jadian. Meski hari-hari mereka saling membutuhkan. Setelah satu tahun berlalu orang tua lola pun menyampaikan niat mereka untuk menjodohkan lola dengan anak teman mereka yang sudah lama tidak bertemu. Pertemuan mereka yang tidak terduga terjadi saat mereka sama-sama umroh ditanah suci. Sehingga silaturrahmi antara orang tua lola dengan temannya berjalan lancar. Hingga timbullah ide untuk saling menjodohkan anak-anak mereka.      

            “Apakah lola sudah punya calon?” tanya ibu lembut. Lola tidak bisa menjawab karena dia juga tidak tau apakah ahdi juga merasakan hal yang sama. Karena ahdi tidak pernah menceritakan perasaannya. “Ibu berharap sekali supaya lola bisa menerimanya, karena ibu tau betul bagaimana keluarga haji luqman”. Bisik ibu. “Mereka keluarga baik-baik dan memiliki akhlak yang baik ditengah masyarakat, putri beliau aisyah merupakan teman dekat ibu”. “Semoga nanti kamu berjodoh dengannya, untuk melahirkan keturunan yang soleh dan soleha”. Terlihat sekali ibu berharap untuk mendapatkan jodoh yang baik bagi anak-anaknya.

            Lola hanya diam dan tidak berani menjawab. Karena diam-diam yang ada di hatinya adalah ahdi.  Semenjak SLTA dia memendam rasa, hingga takdir mempertemukan mereka. Kemudian diapun bercerita ke pada ahdi saat saling menelpon dan menanyakan kabar. “Terimalah perjodohan dari orang tuamu, karena pasti itu yang terbaik”. “Tapi jangan lupa istiqoroh dulu” nasehat ahdi, tanpa perasaan. Lola betul-betul terpukul medapat tanggapan dari ahdi. Sehingga dia merasa kehilangan harga diri.

            Ahdi yang selalu ada dihatinya, ahdi yang membuatnya mulai berani dekat dengan laki-laki. Ahdi yang mulai mengisi hari-harinya disaat dia meminta pendapat ahdi, berharap ahdi memiliki keberanian untuk mengungkapkan isi hatinya. Ternyata hanya merespon tanpa ada penguatan jika ahdi juga menyukainya. Hari-hari lola kembali hampa, dan membuatnya semakin hilang kepercayaan diri.

            Saat minggu berikutnya ibu bertanya lola hanya diam dan meminta waktu untuk istiqarah. Padahal sungguh lola tidak sanggup untuk dekat dengan laki-laki lain. Saat dikantor lola pun sering mulai tidak bisa kosentrasi. Hingga akhirnya lolapun menjadi sakit. Karena kondisi lola semakin parah akhirnya dilarikan kerumah sakit. Beruntung tidak ada penyakit lain karena beban berat fikirannya lola sering tidak makan hingga akhirnya lemah dan dilarikan kerumah sakit.

            Setelah dua hari dirawat kondisi lola pun membaik, teman-teman pun datang menjenguk. Ibupun tidak berani lagi untuk mengungkit-ungkit masalah perjodohan. “Mungkin karena baru tamat kuliah dan lola belum siap maka mungkin sebaiknya belum membicarakan perjodohan” kata ibu kepada ayah. “Baiklah nanti secara perlahan kita pertemukan mereka tanpa harus membicarakan perjodohan” jawab ayah. Padahal yang menjadi masalahnya adalah lola selain belum siap tapi juga karena tidak bisa menerima kenyataan tentang hubungan mereka dengan ahdi.

            Setelah kembali pulih lola pun kembali menata hatinya. Menghapus nomor hp ahdi yang sudah hafal diluar kepalanya. Meningkatkan ibadah dan istiqarahnya. Mengisi hari-harinya dengan menjadi banyak kegiatan. Siang hari sibuk kekantor pengadilan, malam hari dia mengajar mengaji di musholla di dekat rumah. Dihari waktu luang lola menambah pengetahuannya untuk belajar Bahasa asing.

            Hingga disuatu hari, “Lola teman ayah akan datang kesini hari minggu besok untuk silaturrahmi”, cerita ibu. “Tolong siapkan makanan dan rapikan rumah”. “Teman ayah waktu kuliah dulu, mereka satu kost bahkan satu kamar”. Namanya pak arif saat kegiatan alumni kemaren dia mendapatkan no hp ayah dan berniat untuk datang bersilaturrahmi bersama anak-anaknya.

            Hari minggu yang ditunggupun datang, lola sudah bersiap-siap untuk menunggu kedatangan teman ayah. Saat mobil Pajero berwarna hitam memasuki halaman rumah ayah dan ibu bergegas keluar. Betapa terkejutnya ibu karena istri pak arif adalah ibu aisyah teman ibu saat kuliah. Dan yang keluar dari pintu belakang membuat jantung lola seakan mau putus, karena dia adalah ahdi…

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

                                                          

Ismiati Irzain, lahir di kabupaten Sijunjung 28 oktober 1979, sumatera barat. Dia memiliki hobi membaca, menulis buku diary, mendengar music dan traveling juga mempelajari hal-hal yang baru. Wanita ini selalu bersemangat untuk belajar, termasuk dibidang menulis. Penulis terus berusaha mencoba dan berbenah untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya.

 

 

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen cerpennya, Bunda. Salam literasi

03 Feb
Balas

Salam literasi pak Dede, masih belajar pak

26 Sep

Ceritanya kereen Bu Ismi. Salam literasi.

03 Feb
Balas

Terima kasih pak Edi salam literasi

26 Sep

Cerpen yang indah dan menarik.Salam literasi. Semoga sukses dan sehat selalu bersama keluarga tercinta

03 Feb
Balas

Aamiin... Terima kasih ibu Anora salam bahagia dan sukses selalu

26 Sep



search

New Post