Ismiati Irzain

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Cerpen Musibah

MUSIBAH DAN KARUNIA

Ismiati Irzain

Sebagai manusia biasa terkadang banyak khilaf yang dilakukan. Bertaubat dan tidak mengulanginya merupakan hal terbaik. Yasmin adalah seorang wanita manis sekilas tidak ada kekurangan pada dirinya. Wajah bulat dengan senyum yang manis. Namun jika diperhatikan secara teliti, mata kanan Yasmin sedikit juling. Itu karena menggunakan mata palsu. Karena kecelakaan saat Yasmin berumur 20 tahun. Umur saat wanita sedang berada dalam kondisi matang pisik dan psikisnya. Kecelakaan yang membuat Yasmin kehilangan rasa percaya diri bahkan sampai ke titik putus asaan yang terendah. Sebagai wanita normal saat yasmin melihat orang-orang yang merasa aneh dengan kondisi matanya. Hal ini membuat yasmin bersedih dan memilih untuk tidak berkomunikasi banyak.

Kecelakaan itu terjadi saat Yasmin bersama teman kuliahnya melakukan liburan di akhir minggu. Saat itu Yasmin bersama rombongan berencana untuk mendaki ke gunung Merapi. Saat SLTA Yasmin tidak mendapat izin dari pihak sekolah apalagi oleh orang tua. Saat sudah kuliah Yasmin kembali mewujudkan cita-citanya. Bersama teman satu jurusan beberapa orang laki-laki dan perempuan mereka berangkat. Jarak kampus dengan gunung Merapi sekitar 30 km. Bersama teman perempuannya Yasmin berboncengan menuju kaki gunung Merapi menggunakan kendaraan bermotor.

Rombongan Yasmin mulai mendaki sabtu malam, pulangnya hari minggu pukul 16.00 sore. Hari minggu kendaraan sangat ramai menuju pusat ibu kota. Saat itulah karena sudah kelelahan dan jalan yang sempit motor yang ditumpangi Yasmin disenggol sebuh mobil pribadi yang berusaha mendahului kendaraan disebelahnya. Beruntung kendaraan hanya masuk ke selokan jalan yang berumput dan tidak dalam. Tapi kaca kendaraan motor Yasmin pecah dan salah satu beling kacanya mengenai mata kanan Yasmin. Setelah dibawa ke puskesmas dan darahnya berhenti mata Yasmin pun di perban dan dibawa pulang ketempat kos.

Seminggu istirahat ditempat kos kondisi mata Yasmin semakin kabur. Untuk pulang juga mulai takut jika dimarahi. Akhirnya karena mata sudah mulai sakit dan kondisi mata yang semakin kabur Yasmin pun pulang kerumah. Betapa terkejutnya orang tua Yasmin melihat kondisi putrinya. Tapi Yasmin diam-diam mengakui kesalahannya karena tidak meminta izin kepada kedua orang tuanya untuk mendaki gunung Merapi.

Akhirnya Yasmin dibawa ke dokter spesialis mata. Setelah melalui pemeriksaan lengkap ternyata mata Yasmin mengalami inveksi dan pembusukan karena luka yang cukup dalam. Akhirnya dokter menyarankan untuk segera melakukan operasi sebelum semakin menjalar ke organ mata yang paling dalam. Sehingga kesempatan menerima transpalasi mata tetap bisa dilakukan jika masih ada rezki dan keberkahan diberikan Allah.

Operasipun dilaksanakan, setelah 6 minggu kondisi mata Yasmin pun mulai pulih. Tapi mata kanan Yasmin tidak berfungsi lagi. Yasmin merasa tidak percaya diri dan berniat untuk berhenti kuliah. Disaat rasa sedih itu datang Yasmin mengambil kaca dan memandangi wajahnya. Setelah puas menangis dan mengungkapkan perasaannya akhirnya tertidur bersama mimpi-mimpinya. Atau Yasmin mengambil buku diary untuk menulis semua kesedihannya. Saat selesai mengungkapkan kepedihannya yasminpun merasa tenang.

Saat kecelakaan berumur 20 yasmin kuliah tingkat 2. Semester 4, Yasmin meski bukan yang terbaik tapi selalu bersungguh-sungguh dalam belajar. Dengan kecerdasan otaknya saat berdebat Yasmin selalu menang. Selalu riang dan membuat teman-teman terkadang agak takut mendekat dengan Yasmin. Jika berbicara biasanya langsung to the point terkadang ada teman yang tersinggung. Semua itu mungkin karena Yasmin dari kecil selalu cukup. Saat Yasmin lahir kakaknya baru berumur 4 tahun dan 6 tahun. Keduanya wanita dengan kulit hitam manis. Saat Yasmin lahir dia terlahir dengan kulit yang lebih cerah dari ke.2 saudaranya. Sehingga Yasmin menjadi kesayangan.

Ayah Yasmin seorang ASN sebagai pimpinan disebuah sekolah. Ayah dan ibu tidak pernah menargetkan dalam prestasi di sekolah. Dibanding kedua kakaknya otak Yasmin lebih pintar. Sehingga selalu menjadi juara kelas. Lengkaplah semua yang ada pada diri Yasmin, kecantikan dan kecerdasan.

Hingga dewasapun Yasmin selalu menjadi idola dimanapun berada. Dengan kondisi diri dan keluarganya untuk mendapatkan tambatan hati bukanlah hal yang sulit. Tapi yang menjadi masalah adalah Yasmin terlalu perfect jika harus berkaitan dengan jodoh. Dimatanya belum ada laki-laki yang ideal baginya. Meski sudah berumur 20 tahun Yasmin belum memiliki teman dekat laki-laki.

Sebut saja joy teman sekampung Yasmin, sudah berkali-kali melakukan pendekatan dengan berbagai hal. Sebagai tetangga sekaligus teman sepermainan joy selalu mengulurkan bantuan semenjak SD. Mulai dari membawakan tas sekolah sampai melindungi dari teman-teman yang usil. Tapi saat joy mengungkapkan perasaannya melalui surat karena tidak berani saat kelas 2 SLTP Yasmin menjauh. Balasan suratnya membuat joy merasa tidak percaya diri sekaligus sedih.

Saat SLTP pun banyak yang menyatakan cinta ada yang secara langsung ada juga melalui surat. Semuanya harus berakhir dengan putusnya persahabatan dan silaturrahmi. Karena Yasmin berprinsip dia tidak akan memilih orang yang tidak sempurna. Yang terakhir mengungkapkan cinta 6 bulan sebelum kecelakaan. Seorang mahasiswa yang sudah diberi dispensasi terakhir unyuk menyelesaikan tugas-tugas kuliah. Yang selalu setia menemani Yasmin saat kuliah diibukota. Karena Yasmin sudah menganggapnya sebagai kakak sekaligus belum sempurna dimata Yasmin pun berakhir tragis. Karena malu dan kehilangan kepercayaan diri dia memutuskan untuk tidak menyelesaikan tugas-tugas akhirnya. Hingga saat Yasmin kecelakaan kabarnya sudah di drop out karena tidak pernah mengurus ke kampus lagi tentang perkuliahannya.

Banyak yang sudah mencoba tapi harus menerima kenyataan pahit. Itu karena Yasmin selalu to the point untuk menolak jika tidak menyukai seseorang. Hingga kecelakaan yang membuat Yasmin harus terhenti 90 derjat untuk tidak banyak berbicara. Ujian yang akhirnya membuat Yasmin lebih baik dari sebelumnya. Ujian kecelakaan yang membuat Yasmin juga nyaris kehilangan rasa percaya diri yang sudah menjadi karakternya.

Kecelakaan itu membuat hari-hari Yasmin menjadi penuh air mata. Melatihnya untuk peduli dan berbagi. Meningkatkan ibadah dan kesabaran. Membuat hari-hari Yasmin menjadi sepi dan sunyi. Mengurung diri bahkan tidak mau melanjutkan kuliahnya. Menyadari kondisi Yasmin orang tua pun menjadi sedih namun juga tidak menyadari semakin banyak perubahan yang terjadi pada putri mereka.

Setelah 4 bulan tidak ada kabar berita dikampus. Orang tua Yasmin menemui dokter spesialis untuk solusi mata Yasmin. Dokter menyarankan untuk menggunakan bola mata palsu. Meski asing dan janggal tapi Yasmin mulai berfikir untuk mencobanya. Mata palsu juga beragam harganya mulai dari 2 jutaan hingga puluhan juta. Itupun harus diganti setiap lima tahun atau sesuai dengan kondisi rongga mata. Jika merasa tidak nyaman lagi harus diganti. Untuk mendapatkan mata palsu yang berkualitas dan nyaman bukanlah hal yang mudah. Karena harus berkonsultasi dengan ahlinya minimal 3 kali sampai proses pemasangan. Meski harus mengeluarkan uang lebih keluarga Yasmin tetap mengupayakan untuk kebahagiaan putri mereka.

Jika membeli bola mata yang sudah jadi, terasa tidak nyaman. Karena kurang pas dengan rongga mata Yasmin yang ada. Menyebabkan mata berair dan terasa sakit. Maka satu-satunya jalan adalah menelui ahli pembuat mata palsu. Agar nyaman saat datang pertama kali bola mata Yasmin dicetak menggunakan peralatan khusus yang dilapisi lilin. Sehingga hasil cetakan mata ketika membuat bola mata bisa pas dengan mata Yasmin. Kemudian dibuat mata menggunakan bahan-bahan khusus sesuai cetakan. Pas datang kedua kali dipaskan dengan mata. Jika sudah ok baru disempurnakan pembuatannya. Sehingga betul-betul pas dan disesuaikan dengan warna bola mata sebelah kiri.

Demikianlah Yasmin berusaha untuk menyesuaikan dengan bola mata palsu. Meski tidak senyaman kondisi bola mata asli atau kondisi tanpa bola mata. Tapi ini merupakan solusi terbaik untuk menutupi kekurangannya. Yasmin sangat menyadari betapa banyak orang yang sakit mata bahkan tidak punya mata sama sekali. Bersyukur Yasmin diberi amanah oleh Allah menggunakan mata asli meski hanya selama 20 tahun. Karena nanti juga akan dipertanggung jawabkan di akhirat nanti.

Dengan meningkatkan ibadah, menyadari khilafnya hingga merubah karakternya yang selalu to the point jika berbicara Yasmin menjadi lebih baik dari sebelumnya. Yasminpun menyadari tidak ada yang sempurna dan tidak ada yang abadi. Sabar dan ikhlas merupakan jalan yang membuat Yasmin lebih baik dari sebelumnya.

Mengurung diri berhari-hari bukanlah kepribadian Yasmin. Karena hidup baginya adalah nikmat. Beruntung Yasmin memiliki teman-teman dekat yang terus memberikan semangat untuk ikhlas menerima kenyataan. Sebagai anak yang terlahir cukup dan dalam hidup tidak pernah diberikan tekanan Yasmin pun kembali ceria dalam bergaul. Hingga disaat dia memiliki rasa suka terhadap laki-laki lain diapun mulai tidak percaya diri. Hal ini seakan menjadi karma bagi Yasmin saat menolak orang yang menyukainya selama ini. Saat dia terlalu perfect dalam menentukan kriteria terhadap laki-laki. Sekarang yasminpun berubah menjauh dari laki-laki. Meski sebagai wanita normal yasminpun sangat ingin untuk mempunyai teman laki-laki.

Semua itupun dilatar belakangi Yasmin tidak punya saudara laki-laki. Bagi Yasmin laki-laki kalau tidak menjadi teman maka menjadi orang yang perlu dijauhi. Butuh proses Panjang bagi Yasmin untuk bisa percaya diri. Karena butuh seorang laki-laki yang mengerti dengan kondisi dan kepribadiannya. Saat kembali kuliah meski agak terlambat satu semester Yasmin kembali mengejar ketertinggalannya. Satu mata meski tidak sesempurna kedua mata tapi Yasmin masih sangat bersyukur karena masih memiliki satu mata.

Ismiati Irzain, lahir di kabupaten Sijunjung 28 oktober 1979, sumatera barat. Sijunjung terkenal dengan julukan kota “lansek manih”. Berangkat dari hobi suka membaca, menulis buku diary, mendengar music dan traveling juga mempelajari hal-hal yang baru. Wanita ini selalu bersemangat untuk terus belajar, termasuk dibidang menulis. Meski sudah berusia 42 tahun penulis juga terus berusaha mencoba dan berbenah untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post