BERBALAS PARIKAN
Sebuah tulisan yang kuunggah di gurusiana beberapa hari yang lalu, berbuah berbalas parikan. Ada seorang sahabat yang tingal di Batang. Beliau istri seorang dokter spesialis yang pensiun dini. Per 1 Mei kemarin telah mengakhiri tugasnya sebagai guru. Tentu dengan berbagai pertimbangan yang masak. Kudengar info terbaru, menunaikan ibadah umroh entah yang keberapa kali. Menunaikan ibadah ke tanah suci ini benar-benar anugerah dan rahasia Ilahi. Ada yang sudah membayar lunas, melengkapi semua perlengkapan ternyata jika Allah belum menghendaki ya belum jadi berangkat. Bahkan, ada yang telah sampai di Bandara harus pulang kembali ke kampung halaman.
Tangi turu muter-muter
Dadi guru kudu pinter
Mulai berpikir nih. Waduh, layak ndak ya, saya jadi guru. Kini sudah tidak pinter lagi (ohoi. Tidak lagi? Berarti pernah merasa pinter ya? Emang pernah? Hehehe. Malahan menjadi berpikir yang enggak-enggak. Sok PD).
Ada juga sambutan dari rekan gurusiana sebagai berikut.
Hari Minggu Hari Ahad
Jadi guru Jadi terhormat
Wei, ini sebuah nasihat buat diriku juga. Betul Pak, jadi guru jadi terhormat. Paling tidak, terhormat di hadapan para siswa. Syukur juga terhormat di masyarakat. Yang paling utama, semoga terhormat di hadapan Sang Pencipta umat (edisi ngarep).
Ada juga balasan parikan seperti ini.
Orang utan minta es krim..
Rambutan kpn dikirim...(edisi ngarep)
Kujawab langsung di bawah komentar.
Orang utan kena jaring
Belum ada (buah) rambutan baru ada daun kering.
Ada juga parikan berikut.
Nyapu latar sapune sodo
Kudu sabar lan narimo
Sapu sodo neng cerak kaca
Sabar Narimo asmane kanca
Oh ada lagi parikan berikutnya.
Ke pasar naik delman
Nyapu latar bonus rambutan. (Hehehe Betull juga Bunda. Tapi saat ini bounsnya berupa daun-daun kering. Tentu tetap disyukuri pula).
Selamat mengenang masa lalu dengan pelajaran ‘parikan’.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
He..he ono..ono wae
He3. Iya. Ono2 wae
Dibalas lg..iwak teri iwak sogo..gak (panen) disini ya bisa (panen) disono...
He3. Oke Bu. Sip. Betul bisa panen di sono. Hohoho
Orang utan nyebrang jalan Dari belakang di tabrak delman .....aduuuuuh...kasihan.
Orang utan nyebrang jalan Dari belakang di tabrak delman .....aduuuuuh...kasihan.
He3. aduhhhhh kaciannnn Pak Surana.
Ternyata di seluruh Indonesia "Berbalas pantun" ada...njih bu? Indahnya budaya kita. Salam sehat dan sukses selalu. Barakallah.
Aamiin3. Iya Bu. Ada berbalas pantun versi Jawa Bu Raihana.