Diriku mulai merenung. Sebuah ajakan teman untuk menulis lagi cukup mengusik. “Menulis itu mengasyikkan,” katanya yang kubenarkan meski hanya dalam hati.

Menulis itu mengasyikkan pernah kualami. Namun, setelah sekian lama kutinggalkan jadi lupa bagaimana cara menulis. Bukan menulis cepat. Bahkan, menulis pelan pun jarang kulakukan. Memang terasa aneh. Tapi itulah yang terjadi.

Kubuka lagi gurusiana siang ini setelah entah berapa bulan tak berbilang. Ingin bersilaturahmi dan berbagi lagi. Semoga dapat manfaat dari silaturahmi.

“Bu, saya terinspirasi menulis dari panjenengan lhooo,” sebuah chat yang mengingatkanku saat suka menulis dulu. Buku Awas, Menulis Bikin Kecanduan yang mendoongku untuk menulis. Namun sayang ya, si penulisnya sendiri sudah lama absen di dunia kepenulisan. Bahkan, setelah mendapat sertifikat penulis justru malah berhenti. Inilah dunia yang aneh.

Kuingat tahun lalu kala diriku nampang sebagai penulis populer bulanan. Selalu aktif nampang dan istiqamah menulis. Namun, kini tiada lagi. Harus ada usaha untuk bangkit kembali.

Kubuka blog gurusiana. Oh, kini telah tampil beda. Ada tantangan untuk menulis. Harus bangun dulu untuk dapat berpartisipasi.