Dua pekan sudah tidak senam sentul (sendi tulang) yang merupakan senam terpopuler di car free day Solo, rasanya kangen juga. Pukul 05.40 bergegas bersama ke car free day dengan si dia. Ohoi. Pakai si dia segala. Sesampai di lokasi, “Lhooo kok sepi?” Ternyata senam sentul diliburkan. Oh, pakai libur juga ya. Seperti jam kerja PNS.

Pojok baca di depan Sriwedari masih sepi juga. Mobil belum dibuka. Akankah, pojok baca libur juga? Jalan-jalan sebentar, akhirnya memutuskan ikut senam di superindo depan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Solo. Grup senam yang disponsori oleh dokter Wikan ini banyak juga pengikutnya. Sebenarnya kami salah satu pengikut. Hanya saja, sudah lama mbalelo. Soalnya serig bertabrakan dengan acara keluarga. Seragam yang diberi baru satu dua kali dipakai. Kebanyakan grup, termasuk grup senam, menuntut untuk dikurangi sedikit demi sedikit.

Weeeiiii, ternyata senam di sini juga asyik. Ada yang sepuh, sedang, dan muda. Gerakannya pun enak diikuti. Tak terlalu ngoyo. Namun, dapat menguras keringat. Tampaknya kesadaran masyarakat untuk berolahraga semakin menggeliat. Di mana-mana ada grup senam dengan komunitasnya. Prinsip mensana in corpore sano (dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat) tampaknya sudah tertanam di dada. Pulang senam, masak nasi, sayur, tempe goreng dan kerupuk. Wow, semua produk dalam negeri. Maksudnya masakan sendiri. Wow, ternyata masakanku tak kalah dengan restoran paling mahal di dunia lho. Rasanya benar-benar khas dan pas. Soalnya ini RASABAYAR untuk k