Senang dan bahagianya bisa menghadiri “nyeratus hari” yang digelar Bu Raihana di Medan. Betul-betul bisa dirasakan bahwa bahagia itu sederhana. Pagi ini, menyelinap rasa bahagia dari hal sederhana. Syukur alhamdulillah telah berkesempatan menghadiri “nyeratus hari” Bu Raihana. (Jangan bayangkan bahwa nyeratus hari itu tahlilan ya. Nyeratus hari ala Bu Raihana adalah hari keseratus beliau bergabung di Gurusiana). Syukur penulis panjatkan ke haribaan Allah Ta’ala yang telah menggerakkan hati Bu Raihana untuk mengundang pada acara istimewanya. Bu Raihana adalah gurusianer, penulis populer asal Medan. Sejak bulan kemarin beliau telah masuk dalam bursa penulis populer bulanan. Selamat Bu Raihana, baarakallah. Tampakny beliau akan eksis di penulis populer gurusiana. Ini ditilik dari semangat beliau, kempetensi beliau, dan juga kolaborasi dengan putri keduanya merupakan suatu kekuatan.

Itu sebabnya, diri ini yang jauh-jauh naik pesawat sampai ke Medan (meski baru bisa diwakili 3 buku) merasa amat bersyukur. Hadir di Medan dengan undangan dari seorang ibu yang lembut, cantik, dan insya Allah shalihah tentu mendatangkan kebahagiaan tersendiri. Meski kehadiranku sempat tertunda beberapa saat. Maklum, untuk cetak pertama lebih sedikit dari pre order. Harus menanti satu pekan lebih, tapi beliau tetap bersabar menanti.

Hadir bersama Pak Edi Prasetyo, Pak Ahmad Syaihu, dan Pak Mulya adalah sebuah kesempatan emas dan merupakan kebahagiaan tersendiri juga. Beliau-beliau itu orang hebat dan top markotop yang kita dapat belajar darinya. Beliau adalah pegiat litrasi dan penular virus yang sangat ampuh.

Kini, siapa lagi yang berkenan dikunjungi oleh tiga anak kecil (Bulan Melengkung di Atas Bibir Bidadari, Kuikhlaskan Untuku Aceh, dan Awas Menulis Bikin Kecanduan)? Ada tarif khusus buat yang order paketan. 100 ribu satu paket (tiga buku). Senyampang cetakan kedua masih ada jangan lewatkan kesempatan. Bisa WA ke 081 548 695 765.