BANGKITLAH NEGERIKU
#TAGUR365_110
Bangkitlah Negeriku
By. Naina
Jerit tangis melolong di ujung senja
Perut-perut kosong melompong berteriak memilukan
Menuntut ada asupan gizi bukan janji basi
Mata melotot menahan lapar dan dahaga
Terkapar dengan tubuh rimpuh berselimut duka
Sementara di sana mereka tertawa
Berpesta pora tanpa melihat raga meregang nyawa
Demi sesuap nasi mereka rela mencuri
Memaki dan hilang empati
Sungguh sebuah jurang pembeda terhampar di depan mata
Di mana hati nurani
Ketika jelata datang menghiba
Kau abai dengan apa yang kau kata
Puluhan purnana silam
Si jelata hanya ingin menyambung sukma
Wahai negeriku yang gemah ripah loh jinawi
Dambaan semua insani
Mengapa masih saja mayat tak berdosa berjatuhan
Mati di dalam lumbung padi
Wahai negeri yang katanya manikam di khatulistiwa
Bangkitah dan segeralah berbenah
Dengarkan jeritan hati anak negeri
Saatnya berbalas budi
Wahai negeri yang katanya tanah surge
Jangan kau biarkan mereka merampas segalanya
Dengan mengorbankan si jelata
Karane rayuan jelita hanyalah sementara
Purwodadi, 13 April 2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen puisinya, Bunda. Salam literasi