Tagur365_125

Jendela Kenangan

Jarum jam berdentang sambari bergerak dalam hitungan pasti. Angin mendesah iringi pergantian hari. Semburat jingga terhampar bersimponi dengan lembutnya benang merah di ufuk timur. Menandakan esok telah berganti.

Bukalah jendela kenangan, tentang suatu masa di mana pertama kali kau mengenal dunia. Tangismu memecah keheningan yang bercampur doa syukur atas hadirnya dirimu di tengah mereka yang mengharapkanmu. Sujud syukur dan air mata bahagia tercurah seketika begitu melihat senyum yang tergambar dari bibir mungilmu.

Lihatlah ke dalam jendela kenangan. Betapa dulu kau lemah dan hanya bisa mengandalkan tangan-tangan yang penuh kasih sayang. Membelai lembut dan mengusap penuh rasa hingga kau tumbuh dewasa. Betapa banyak cinta kau dapat dari mereka.

Kini bukalah jendela kenangan itu kembali. Beratus purnama kau lalui dengan langkah pasti, jalan yang berliku telah kau lalui dengan berteman doa-doa yang kau naikkan ke langit hingga kau kuat. Menatap indahnya semesta. Bergulirnya waktu telah membersamai langkahmu selama ini.

Menggapai puncak bukalah hal yang mudah untuk membuktikannya. Namun, kini engkau telah di atas. Menatap ke bawah dari jendela kenangan itu. Bingkai senyuman merekah Drai ceruk bibirmu.

Di hari yang bersejarah bagimu, kuingin mengucapkan, selamat ulang tahun, semoga panjang umur, sehat, sukses dan makin bersinar layaknya bintang. Meski jauh namun cahayanya menyinari semua yang membutuhkan. Kehangatannya mengusir rasa dingin. Jadilah seorang yang kehadirannya selalu dirindukan oleh siapapun yang mengenalmu.

Purwodadi, 29 April 2022