#tagur365-69

#catatan_naina

#merasa_kehilangan

Kehilangan

Ada sesuatu yang hilang ketika engkau melangkah menjauh. Atau aku yang telah jauh, entahlah. Aku tak tahu, yang jelas kini ada yang beda. Seolah ada jurang yang tak kasat mata menghalangi langkah kita. Seolah ada dinding tinggi tanpa jendela sehingga menghalangi pandangan kita. Hingga kini tiada lagi senyum yang bisa kulihat melengkung dari ceruk bibirmu.

Kehilangan, ini yang kurasa saat ini. Kisah yang telah terenda dengan susah payah, perlahan laksana benang kusut yang tiada bisa terurai. Misal dipaksakan untuk terurai, harus ada yang dikorbankan. 

Kehilangan, rasa yang tak  ingin aku rasa kini datang tanpa biasa kutolak. Membiarkan dia singgah dan menyesakkan dada. Aku hanya bisa berdoa semoga dia kembali, dan mengurangi benang yang kusut bersama lagi. Bukan aku sendiri, tetapi bersamamu.

Kehilangan, bukan mauku. Mungkin itu maumu. Ah, entahlah. Aku tak bisa meraba lagi apa maumu. Semua berlalu begitu saja, bagaikan selembar kertas di atas lautan pasir di tepi pantai. Terbang dibawa angin dan hanyut ditelan ombak samudera. 

Mungkin engkau bahagia, itu sudahlah cukup bagiku. Cukup aku saja yang terluka, asal kamu baik-baik saja. Biarlah kau tersenyum, aku pun akan berusaha untuk tersenyum. Berdamai dengan keadaan. 

Kehilanganmu kini aku rasa, setelah sekian lama rasa nyaman membersamai langkah ini. Saatnya untuk memberi jeda agar engkau bisa merasakan kebebasan di luar sana.

Purwodadi, 3 Maret 2022