#Tagur365_95

Mia VS Mie

Mia sedang pusing karena di dalam kulkas tak ada sayuran apa pun. Dia berjalan mondar-mandir sambil memegang perutnya karena sudah sangat lapar. Dia terduduk di depan kulkas yang pintunya masih terbuka. Di dalamnya hanya ada botol-botol air mineral saja. Dia menelan ludah, lalu tangannya meraih satu botol dan membukanya kasar.

“Terpaksa deh minum dulu, dari pada perutku kosong,” ujar gadis beramput cepak dengan mata bulat itu.

Dia menoleh ketika terdengan suara pintu diketuk. Dengan malas gadis yang mengenakan kaos oblong biru dongker dengan tulisan dagadu di bagian belakang serta celana pendek itu menuju pintu. Matanya langsung berbinar begitu melihat Dian, teman satu angkatan di mana dia kuliah datang dengan menenteng tas plastik hitam.

Hidungnya serta merta mencium aroma yang lezat yang menguar dari bungkusan yang dibawa Dian.

Dian meletakkan dua bungkusan di atas meja. Mata Mia membulat.

“Mie lagi, Yan?”

“Iya. Gak mau?”

“Maulah, dari pada aku kelaparan,” jawab Mia sambil bangkit dari duduknya untuk mengambil mangkuk di dapur. Setelah dari dapur dia langsung menuangkan mie tersebut dan melahapnya.

“Makasih, Yan. Kau telah menyelamatkan duniaku.”

Purwodadi, 29 Maret 2022