ISNA AINA HIDAYANTI

Guru ndeso yang berasal dari ndeso yang bangga dengan ndesonya, bercita-cita dadi guru yang bermanfaat buat sesama. Dinantikan kehadirannya, diharapkan keb...

Selengkapnya
Navigasi Web
Rabu serasa Selasa

Rabu serasa Selasa

#tagur365_68

#catatan_naina_20

#Menjadi_Pengawas

Hari ini merupakan hari kedua pelaksanaan PTS. Pagi-pagi harus berlomba dengan waktu. Aku menyiapkan diri sambil sesekali seolah burung yang berkicau meneriakki si Maura agar bergegas mandi dan bersiap untuk berangkat ke sekolah.

Tiap pagi memang begitu. Suaraku sudah mengalahkan bunyi petasan setiap menjelang lebaran. Pokoknya pagi adalah hal yang paling ribet dalam keseharian.

Setelah siap, aku pun keluar bersama Maura. Sambil menunggu bapaknya untuk mengeluarkan kendaraan yang setia mengantarkan kemanapun kami pergi.

Sesekali kulihat pergelangan tangan, takut jika jarum jam sudah berada di angka tujuh dan dua belas.

Kendaraan yang sudah berumur itu membelah jalanan. Serasa sangat lambat, padahal dadaku telah berpacu dengan waktu. Aku tak ingin terlambat untuk sampai di sekolah.

Begitu hampir sampai di sekolah, Maura baru sadar kalau dia salah kostum. Aku pun dari tadi tak juga menyadari. Maklumlah hari Rabu ini serasa hari Selasa. Efek hari Senin libur, jadi gak ingat kalau hari ini dia memakai seragam batik.

"Lho lah, hari ini Rabu, ya?" tanyanya untuk dia sendiri atau kepadaku.

"Emangnya kenapa?" tanya bapaknya.

"Kan harusnya pake batik," jawabnya lagi.

"Udah, gak apa-apa. Toh dah sampai sekolah," jawabku sambil melirik pergelangan tangan lagi. Tepat pukul tujuh.

Maura langsung lari ke gerbang sekolah. Dia depan gerbang sudah berdiri tiga anak, mungkin kakak OSIS yang menyambut kedatangan para siswa.

Aku dengar sekilas mereka membicarakan tentang salah kostumnya si Maura.

"Eh, adiknya salah kostum apa, ya?" ujar dari yang berdiri di sebelah timur. Aku hanya tersenyum mendengarnya. Habis itu aku ga mendengar apa yang mereka katakan, karena harus segera bergegas ke sekolah. Jam pertama menjadi pengawas di kelas 9 A.

Syukurlah, sampai sekolah belum masuk. Tepat pukul 07.13 aku sampai ruang guru. Kemudian bergegas ke kamar kecil, baru ke ruang sekretariat.

Aku tidak masuk ruangan, tetapi meminta salah satu teman untuk mengambil stopmap punyaku sekalian, dari pada harus lepas sepatu, bikin tambah lama lagi.

Di kelas 9, waktu yang digunakan seakan-akan kurang. Hingga bel tanda habis waktu mengerjakan, mereka masih upyek saja.

Karena waktu yang mepet untuk ke ruang sekretariat, baru saja duduk dan minum segelas teh, bel tanda masuk sudah berdentang lagi.

Udah dulu ya, ngantuk banget nih ketika nulis ini. Jadi, ga bisa lama-lama curhatnya.😄😄

Purwodadi, 2 Maret 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Saltum...suasana yang hampir tiap pagi remidi. Semangat

02 Mar
Balas



search

New Post