Rapuh
#tagur365_89
#Catatan_Naina41
RAPUH
Aku bukanlah wonder woman yang tidak bisa menangis, tetapi seorang yang begitu rapuh. Butuh berhari bahkan berminggu-minggu untuk bisa kembali tegak dan berdamai dengan keadaan.
Aku bukanlah karang di tengah lautan yang kuat diterpa gelombang, tetapi hanyalah sebutir pasir yang mudah terhanyut disapu badai. Luruh dan hilang ditengah badai.
Aku bukanlah gunung yang berdiri gagah menjulang, karena aku tak ubahnya sebuah daun kering yang siap untuk diterpa angin dan tak tahu di mana akan jatuh dan luruh.
Kamu tak akan pernah tahu, karena kau tak ingin tahu. Biarlah aku diam karena percuma saja untuk mendebat. Ketika hati telah tertutup rapat, tiada celah untuk aku sekadar menjelaskan. Biarlah waktu yang akan menjawab. Biarlah engkau dalam keangkuhan yang kau banggakan, karena engkau cukup puas dengan membiarkan hatimu tertutup dengki yang kau piara.
Doaku, semoga aku baik-baik saja.
Purwodadi, 23 Maret 2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen puisinya, Bunda. Salam literasi
Puisi yang indah dan menarik
Semangat. Semua aka baik-baik saja. Optimis
Luar biasa indah, enak dibaca. Salam Ndeso rasa Ibukota Bu Isna hhe